Share

89.Sedu Sedan

     Edzard terkekeh melihat tingkah laku menggemaskan Rere. Dia bangkit berdiri mencubit pipi Rere dengan gemas, lalu menciumnya bertubi-tubi. Rere meronta-ronta antara bahagia dan malu bercampur menjadi satu. Dekapan hangat sang suami, aroma parfum maskulin itu benar-benar terasa membahagiakan. Edzard menghentikan aksinya setelah mengecup bibir Rere. Dia mengajak Rere berdiri, menggandengnya hingga depan meja rias. Edzard mengeringkan rambut sang istri dengan hair dryer.

     Rere tersenyum malu sedikit menundukkan kepala, ah, betapa bahagianya dia kini. Kalau boleh memohon, Rere berharap waktu berhenti sejenak agar waktunya dengan sang suami lebih lama lagi. Andai saja, sayangnya apa yang Rere harap tidak seperti apa yang dia inginkan. Istri pertama akan tetapi lebih seperti seorang selingan, seperti dibutuhkan ketika butuh saja, sakit tentu saja. Bukan Rere namanya jika tidak berusaha bertahan. Ketika cinta Kenzo dulu untuk Nayla, Rere pun b

KarRa

Hay, my Lovely maaf telat up date ya. Badan author panas beberapa waktu lalu pasca vaksin, lengan juga rada bengkak, sakit kalau buat nulis 🙏 Sekali lagi maaf telat Update 😭🙏 KarRa ada grub chat khusus pembaca, jika ingin ikut gabung bisa, konfirmasi saja no chat via inbx KarRa atau dm @karra_lovely 🙏

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status