Share

Kedatangan Jamilah

Wandi berteriak kencang membuat Adrian yang sedang berada di dalam kamar mandi sontak membuka pintu. Untung sudah selesai buang hajatnya, bisa berbahaya jika harus itahan. Dia melihat ke arah Wandi yang berdiri sambil berkacak pinggang menatap ke arah meja makan. Dia heran dengan sikap temannya. Apa yang sebenarnya sudah dilihat oleh sahabatnya. Tidak ada makhluk tak kasat mata seperti yang diceritakan oleh temannya itu di atas meja. Kosong, namun ia melihat dari sorot mata kawannya tetap mengarah tajam ke arah yang berbeda. Berjalan dengan pelan Adrian maju dan berdiri di samping Wandi. Menyenggol bahu yang lebih kecil dari dirinya, hingga membuat sang pemilik terkejut.

“Itu ... itu yang gue ceritakan tadi,” ucap Wandi menengkeram tangan Adrian.

“Itu? Itu apa? Mana ....? Gue kagak liat apa-apa. Please deh, lu jangan berhalusinasi kaya gini. Tidak ada hantu di rumah gue,” bentak Adrian dengan keras.

“Ya ampun ... ternyata benar, cuma gue yang bisa liat. Apes bener nasib gue,” ucap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status