Share

Cemburu

"Aduh! Mas. Tolong buatkan obat untuk luka ini Napa!" Pekik Dara. Lukanya semakin parah, dan semakin berbau, akibat tidak dibawa berobat.

"Kenapa kmu nggk berobat saja? uangmu kan banyak!" Jawab Agus.

"Aku masih males keluar rumah."

"Kenapa? kamu takut kalau warga akan melihatmu?" Selidik Agus.

"Apa, sih! kamu kenapa ya? jadi terus memojokkanku? kamu itu bukan membela istri, malah menuduh." Pekik Dara.

"Tok, tok, tok."

"Siapa lagi sih itu!" Pekik Dara. Ia segera berjalan kearah pintu depan, dan segera membuka pintunya. Tampak seorang wanita paruh baya sedang berdiri membelakanginya.

"Mbak Risa? ada apa mbak?" Dara sembari menutupi luka dikeningnya menggenakan selendang.

"Kamu pasti tau kedatangan saya kesini untuk apa."

"Maksut Mbak Risa?" Dara merasa heran.

"Kamu ingat waktu kita beli baju tidur, yang kemarin di pasar? dan aku nggak jadi beli yang samaan denganmu?" Ucap Risa.

"Baju? iya kenapa mbak emangnya?" Dara masih belum kepikiran.

"Kamu masih menyimpan baju itu?"

"Masih, emang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status