Share

KEKHAWATIRAN ANAK-ANAK

Pagi itu Agnia bangun dengan gelisah. Apalagi saat menyadari bahwa ternyata Dewo benar-benar belum pulang ke rumah. Naya dan Aqilla pun mulai merengek menanyakan keberadaan ayah mereka.

“Ibu juga belum tahu, Sayang. Kalian tenang dulu ya, biar ibu coba hubungi ayah.” Demi membuat anak-anaknya tenang, akhirnya Agnia mengalah. Hal yang sudah beberapa waktu terakhir ini sangat dihindarinya, yaitu menelpon suaminya itu jika tidak mendesak, terpaksa dilakukannya saat ini.

Naya dan Aqilla langsung tahu bahwa ada sesuatu yang tidak beres saat melihat melihat raut muka ibunya yang sedikit pucat. Beberapa kali sambungan telepon itu dialihkan. HP Dewo tidak aktif.

“HP ayah mati,” ujar wanita itu kemudian pada dua anaknya yang duduk menunggu dengan gelisah di meja makan. Wajah dua gadis kecil itu pun ikut pucat.

“Telepon polisi aja, Bu.” Aqilla mulai menyeletuk dengan gaya khasnya yang sok dewasa. Jantung Agnia tiba-tiba berdebar mendengar kata ‘polisi’ disebut oleh anak bungsunya. Mungkinkah m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status