Share

Bab 61. Dosa

Karena nafsu yang sudah berada diubun-ubun aku melumat bibirnya pelan dan tidak ada penolakan dari Siska. Dia semakin ganas. Kami berdua bagaikan singa yang sedang kelaparan. Bergumul berbagi peluh di rumah Siska.

Disaksikan hujan dan petir, kusentuh inci demi inci tubuh yang sebenarnya haram untuk aku sentuh. Mencoba memuaskan satu sama lain, tidak ingat dosa atas perbuatan menjijikkan dan memalukan ini.

Setelah hasratku tertunaikan aku terkulai lemas. Napas Siska pun masih terengah-engah. Segera memakai kembali baju yang sudah terlepas dari tubuhnya tadi. Wanita manis itu mulai merapikan kembali rambutnya yang sempat berantakan dan segara menuju ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya yang sudah ternodai olehku tadi.

Biarpun dibersihkan dengan sabun termahal sekali pun tetapi noda itu tidak akan pernah bersih dalam diri kami berdua.

Berduaan dengan yang buka mahram memang benar-benar sangat besar bahayanya. Pantas saja agama sudah mewanti-wanti jangan mendekati zina. Jangan berdua
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status