Sejak menerima lamaran Reno, Flora bertekad melepaskan aktivitasnya sebagai wanita karir. Dia ingin menomorsatukan keluarganya, mendekati kedua anak Reno sebagai ibu sambung, mencintai, merawat dan membesar Liza dan Ami seperti ibu kandungnya sendiri.Kalau menilik keinginannya, Flora sebenarnya ingin tetap menjadi wanita karir sekaligus ibu rumah tangga, keduanya bisa dilakukannya, tapi mengingat dia harus mengetahui karakter Liza dan Ami, kebiasaan mereka agar tidak terjadi bentrokan dikemudian hari karena perbedaan budaya , cara berpikir akhirnya tanpa terlalu banyak pertimbangan Flora memutuskan mengorbankan keinginannya, menyerahkan seluruh waktunya buat keluarganya, Reno, Liza dan Ami ditambah dengan kelahiran Dean, Flora betul-betul menjalankan perannya sebagai seorang isteri dan seorang ibu.Menemukan titik balik merupakan momen yang sangat berharga dalam kehidupannya, Flora mendapatkan kenyamanan, merasa cukup puas dengan keputusannya,kebutuhan jiwa dan raganya terpenuhi. I
Kami menunggu kuasa hukum Mr. Jerry Liem untuk membaca surat wasiat.Liza datang dari Rhode Island , Ami, Dean pulang ke condo, Flora minta ijin untuk dua hari dan Mirna. Krishnya yang ditunggu kedatangannya dari Bangkok belum ada khabar beritanya.Mirna terlihat gelisah .“Tadi dia telepon sudah boarding.” Cetus Mirna mengintip jam tangannya.“Bukankah lama perjalanan dari Bangkok ke Singapura kurang lebih 2 jam 30 menit? Kalau dia dari tadi sudah boarding , seharusnya dia sudah tiba.” Kata Mirna, menutup sambungan telepon, menghembuskan napas pelan.Terdengar suara bel , Andara melihat ke kamera,” Mr. Liem.”“Biarkan dia masuk.” Kata Flora.“Good Morning , sorry I’m late.There’s something I need to take care of.” Sapanya .Mr. Liem datang bersama dengan dua orang yang diperkenalkan sebagai saksi yang telah ditunjuk oleh pewaris dalam hal ini Reno.Flora mengajak mereka ke atas, ke ruang kerja Reno, memanggil Liza, Ami dan Dean.Mr. Liem mengabsen satu persatu yang namanya disebutkan d
Liza sudah kembali ke Rhode Island, Ami dan Dean kembali ke asrama. Mereka meninggalkan Flora dengan berat hati, tapi life must go on, masalah kepergian Reno tidak bisa membuat kita stagnan dalam hidup karena masalah tetap akan mendatangi hidup kita dengan aneka macam masalah.Proyek kerjasama RB& J Buildings dengan Triple C menimbulkan banyak masalah, masalah pengerjaan, masalah kontrak kerja dan masalah hubungan Flora dengan Chackrii yang sampai saat ini menyimpan kemisteriusan masih menghantaui Flora.Kedatangan Chackrii ke Singapura bersama Krishna yang terlihat bagai kehilangan kesadarannya membuat Flora dan Mirna ketakutan. Atas gagasan Mr. Liem, Flora menentukan manajer proyek di Hin Hua yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan proyek mulai dari awal sampai proyek selesai. Dia bertanggungjawab pada Direktur, dalam hal ini Krishna, proyek di Hin Hua dan tim yang bekerja dengan proyek, triple C.Chiang Prakat , insinyur lulusan fakultas teknik universitas terkenal di Singapu
Di mobil , Flora menanyakan ke Andara kesediaannya mendampingi Flora kemanapun Flora pergi bahkan untuk urusan bisnis ke luar negeri. Flora mengatakan bahwa Stephanie sekretarisnya tidak mempunyai kemampuan bela diri. Meninggalnya Reno , Flora akan lebih banyak sibuk di luar, sebagai janda kerap merasakan ketidak nyamanan tatapan ancaman para isteri, tatapan mesum para suami atau pria iseng.Andara menyatakan bahwa dia senang diberi kepercayaan menjaga nyonyanya, "I understand what's on deep on your mind. I will accompany you."Sampai di kantor, mereka disambut Mr. Liem dan Krishna. Krishna menyampaikan kekhawatirannya akan keselamatan Flora . Menurut Krishna, dari tatapan mata, pembicaraan dan gestur tubuh Mr. Chackrii terlihat dia terobsesi pada Flora.“Dia pernah mengatakan padaku, sejak bertemu dengan Mrs. Jatmika dia sangat tertarik dan jatuh cinta padamu.”kata Krishna menatap Flora yang sibuk melihat dokumen yang ada di meja.“Mrs. Jatmika,bisakahh Anda mendengar perkataanku?
Flora meminta supir menuju suatu tempat. Supir mengatakan bahwa dia diperintah Mr. Krishna untuk tidak ke kondo tapi ke apartemen Reno. Flora tahu pasti Mr. Chakrii berulah yang meresahkan seluruh staf kantor.“Victoria Street , I want to meet priest Chang.” Kata Flora kepada Andara.Supir menuju ke Victoria Street, gereja Santo Yoseph. Andara menelpon Krishna mengatakan bahwa Flora ingin bertemu pastor Chang untuk meringankan beban yang ada di hatinya. Krishna langsung memerintah beberapa pengawal langsung menuju ke gereja Santo Yoseph.Sesampai di gereja, Flora meminta ijin petugas untuk sembahyang , Andara menghubungi staf gereja bahwa ada umat yang ingin bertemu Pater Chang untuk pengakuan dosa.Setelah mendengar nama Flora, pater Chang langsung memakai jubah , menuju ke gereja. Dari pintu samping dia menuju ke gerja, nampak Flora berlutut di depan patung Bunda Maria. Badannya terlihat menunduk , bergetar karena menahan tangis.Pater membiarkan Flora melampiaskan seluruh beban ya
Flora tidak dapat menahan kegundahan hatinya , Reno sudah melamarnya depan keluarganya. Hari pernikahannya tinggal menghitung hari. Setelah menyerahkan dokumen untuk ditandatangani, Flora masih tetap berdiri di depan meja kerja bosnya. Sesuai etika kerja dia tidak akan duduk jika tidak dipersilahkan bos. "Duduk, silahkan lapor apa kegiatan kita hari ini." kata ibu Megawati. Flora lalu melaporkan rencana kerja hari ini. Suasana di ruang kerja ibu Megawati Dirga Susanto, CEO PT Puspita Dara yang seluruh dinding ruangannya berbalut kaca, dari luar tidak bisa melihat aktivitas di dalam ruang kerja milik CEO yang berkuasa penuh atas perusahaan yang dipimpinnya. Si pemilik ruang kerja bisa bebas melihat ke luar ruang kerjanya, terutama siapa yang akan masuk ke ruang kerjanya, sekarang sedang berhadapan dengan Personal Asistant, Flora Santi Wijaya. Mata yang berbalut bingkai kacamata mahal Channel seharga enam juta bertengger di atas hidungnya yang agak pesek sehingga terlihat menggant
Flora membuang semua kekesalan hatinya, kata-kata ibu Megawati membuatnya kesal, marah dan galau. Hari pernikahannya tinggal menghitung hari sedangkan ibu Megawati tidak memberi jawaban atas permohonannya. Flora menatap ponselnya menunggu telepon Reno, biasanya jam delapan malam Reno menelponnya. Sambil menunggu telepon Reno , Flora mengkilas balik pertemuan dan perkenalannya dengan Reno. Flasback , Jalan Jaksa, di awal bulan Pebruari, 2023. Kepengapan di ruang ukuran kecil setelah tiga hari menginap di hotel membuatnya bosan. Flora mencoba mencari udara malam di luar hotel. Bulan Pebruari memancarkan kehangatan di malam tak berawan, angin sepoi-sepoi menyusup ke tubuh Flora menerbangkan rambut keritingnya yang terurai sampai ke punggungnya. Flora melangkahkan kakinya mencari tempat untuk makan malam , menyusuri jalan Jaksa yang sangat terkenal bagi turis backpackers dengan hotel, homestay serta aneka kuliner pilihan. Flora akhirnya memutuskan masuk ke café yang ada live m
Hari bahagia yang ditunggu Flora tibalah. Flora memandang gaun pengantin yang berwarna putih , polos, dia membayangkan jika sewaktu bergerak maju ke depan altar, gaun pengantinnya akan menjulur menyapu karpet merah di gereja. Perias pengantin mulai merias wajah Flora selanjutnya membuat sanggul mungil yang tergantung anggun di belakang kepalanya. Terakhir gaun pengantin . Flora memperhatikan penampilannya dari balik cermin, gaun pengantin dan makeup tipis membuatnya terlihat berbeda. “Cantik dan anggun.” bisik mbak Selina , perias pengantin yang juga merias mbak Maya waktu menikah. Mama memasang kerudung pengantin, wedding Veil dari bahan tile halus dipadukan dengan rangkaian bunga mungil dari satin yang akan menghias di atas kepalanya . Mama memandang Flora penuh kasih “ Anakku cantik sekali, tersenyumlah di hari bahagiamu sayangku.” katanya sambil menggenggam tangan Flora erat-erat. Terakhir mama mengalungkan kalung mutiara pemberian Reno terlihat begitu mena