Share

29

"Maafkan aku Sayang, aku lupa dengan pakaian sehari-harimu. lain kali aku belikan yang model terbaru," balas Romeo yang mengecup bibir Ruster.

"Ngak mau lagi, baju aku sudah banyak. tidak tahu lagi mau taruh di mana," tolak Ruster yang mendorong dada Romeo. Romeo terkekeh dengan penolakkan Ruster.

Ruster bisa menebak dari balik ketawa Romeo. karena Romeo pasti akan mengaduhkannya ke Raven dan di pastikan satu lemari baju akan bertambah lagi di dalam ruang khusus penyimpan pakaian mereka bertiga.

"Jangan tawa lagi," protes Ruster yang merajuk.

Romeo mengelum senyumannya, ia mengenggam jemari Ruster dan membimbing Ruster untuk berjalan bersama-sama. bahkan Romeo rela menyesuaikan langkah kakinya untuk bisa sejajar dengan Ruster.

Dari kejauhan, Liam Sein menatapi keduanya dengan tatapan kebencian. dalam hati, Liam bersumpah akan menghancurkan semua kebahagian Ruster yang berani membandingkan dirinya dengan pria lain.

Setelah keduanya sudah perg

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status