Share

63

Kemudian, Raven menyeret tubuh Ruster ke kamar mandi menyentuhnya secara habis-habisan disana tanpa peduli jerit tangisan yang memilukan dari wanita itu. yang memohon ampun.

“Tubuhmu adalah canduku,” batin Raven.

Setelah puas menyetubuhi Ruster secara kasar, Raven menjauh dari tubuh Ruster dan melangkah ke luar dari kamar mandi dengan bersiul gembira. Ia meninggalkan Ruster yang telanjang kedinginan didalam bathup, pandangan mata Ruster kosong, jiwanya terasa terkoyak, hatinya sudah lelah dengan apa yang ia hadapai ini. Perasaan tidak ingin hidup semakin menguasai pikiran Ruster.

Ruster merasa ini lebih rendah dari seorang pelacur sekalipun dan suaminya, Romeo. sama sekali tidak peduli padanya.

“Apa kesalahanku?” lirih Ruster pilu.

Selama ini Ruster selalu berusaha menyenangkan hati siapapun, Ruster tidak pernah sama sekali membalas hujatan dan cacian orang lain padanya dulu. tapi kenapa Tuhan menuliskan takdir sepahit ini p

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status