"Tolong jangan, Jeremy...!" Geby berusaha menepis tangan Jeremy yang hendak menurunkan bahu gaunnya. Geby benar-benar masih jijik dan tidak mau disentuh.
Jeremy berhenti sebentar untuk memperhatikan wanitanya. Geby masih bersandar di pintu lemari dengan dada panas bergemuruh karena tahu dirinya tidak akan mungkin bisa mencegah pria itu jika dia memang ingin menyentuhnya.
"Pakaianmu basah," ucap Jeremy masih dengan nada suaranya yang dingin dan tanpa hati.
Tentu Geby tidak mau disentuh oleh pria seperti itu.
"Aku tidak perduli!" Geby kembali menarik punggung bajunya dan baru saat itu Jeremy sadar jika wanitanya masih ingin marah.
Jeremy kembali memperhatikan Geby dari ujung kepa
Jeremy masih mandi ketika Geby melihat seorang pria pengantar bahan makanan terlihat kerepotan membuka pintu gerbang.Tanpa berpikir Geby segera mengendap-endap keluar dari pintu belakang dan memutar lewat samping agar tidak ketahuan jika dirinya keluar. Ketik pria itu masuk dari pintu depan Geby segera berlari menyebrangi halaman.Geby berlari secepat mungkin untuk sampai di pintu gerbang dan berharap pria itu belum menguncinya karena tadi Geby melihatnya kerepotan membawa banyak barang.Ternyata rantai pintu gerbang tersebut cuma dililitkan tapi belum kembali digembok. Dengan luapan andrenalin yang memacu kerja jantungnya Geby buru-buru menarik rantai tersebut dengan tangan bergetar dan gugup. Geby juga terus berdoa semoga Jeremy belum keluar dari kamar.Jeremy baru turun dari tangga dan heran melihat pengurus rumah yang sedang memasukkan sendiri bahan makanan ke dalam lemari pendingin.Jeremy langsung mencari Geby ke sekeliling dan sigap berlari ke pint
Hari masih pagi dan Geby baru bangun ketika heran melihat cukup banyak makanan di meja makan mereka. Jelas bukan Jeremy yang membuatnya karena pria itu pasti masih lari di atas alat treadmill atau memukuli samsak di jam seperti ini, artinya Jeremy menyuruh orang untuk mengantar semua makanan tersebut ke rumah ini. Mungkin karena kemarin Geby mulai protes mengenai telur rebus buatannya.Geby berjalan mendekati meja makan dan mendapati kertas kecil dengan tulisan tangan Jeremy yang menyuruhnya makan lebih dulu. Sering kali Geby juga bingung, sebenarnya Jeremy kadang juga cukup perhatian meski di waktu yang lain juga bisa sangat semaunya sendiri.Ada terlalu banyak makanan di atas meja tersebut dan mustahil untuk Geby makan sendiri. Entah apa yang ada di otak Jeremy karena mereka berdua pun juga tidak akan mungkin bisa menghabiskan m
Hari ini Geby kembali membuang makanan yang diantar untuknya. Karena semua jenis makanan sedang membuat Geby mual kecuali telur rebus. Akhirnya Geby terpaksa bersembunyi di gudang untuk makan telur rebus karena gengsi pada Jeremy jika ternyata dirinya malah doyan makan telur. Sambil bersembunyi untuk memakan telurnya Geby mulai berpikir bagaimana ia bisa kabur dari tempat tersebut sebelum kehamilannya semakin mencurigakan. Geby harus segera memikirkan cara membujuk Jeremy agar pria itu mau membawanya pulang ke Yorkshire karena jika tetap berada di sini Geby tidak akan pernah bisa kabur ke mana-mana. Sialnya bagaimana Geby bisa membujuk pria pemarah itu jika sejak kemarin lusa Jeremy juga belum ada mendekatinya sama sekali. Jeremy benar-benar hanya berbaring di sampingnya setiap malam tanpa menyentuhnya sedikitpun. Entah apa yang ada di dalam pikiran pria itu dengan menyembunyikannya seperti ini. Padahal bisa saja Jeremy menyuruh orang untuk menjaga pintu pagar atau m
Geby jelas melihat jika tadi Jeremy sedang berdiri meremas miliknya sendiri yang sedang menegang. Sebenarnya agak aneh kenapa Jeremy sampai ingin melakukanya sendiri karena mustahil dia tidak mendapatkan wanita beberapa hari ini. Dada pria itu langsung membusung menampakkan jalinan ototnya yang liat dan keras dengan sisa nafas yang masih sedikit berdesis.Walau terlihat berbahaya untuk di dekati tapi Geby tetap menghampirinya dan langsung melingkarkan lengannya ke pinggang Jeremy. Mendekatkan pinggulnya untuk merapat, membiarkan tubuh lembutnya merekat erat pada kulit hangat Jeremy Loghan yang sedang basah dan bergemuruh panas setelah usahanya untuk memuaskan diri sendiri terus gagal."Sentuh aku."Geby mendongak dan membiarkan Jeremy membelai helaian rambutnya yang s
Jeremy tahu kapan wanita itu masih berdusta tapi sepertinya dia juga mulai tidak perduli.Geby tertelungkup menempelkan pipi lembutnya di atas dada Jeremy yang masih bergemuruh panas setelah mereka berenang dan bercinta lagi untuk kesekian kalinya sepanjang hari.Geby sedang sangat menyenangkan untuk disetubuhi dan terus bergairah untuk diajak bercinta. Jeremy merasa Geby terlalu polos untuk mengetahui jika kebohongannya terlalu mudah untuk ditebak. Tapi sialnya justru hal itu yang membuat Jeremy selalu meloloskan semua kesalahannya untuk terus dimaafkan."Jeremy... " Geby merangkak naik ke atas tubuh Jeremy dan membelai dadanya."Hemmm....""Siapa wanita muda yang waktu itu ka
Akhirnya Jeremy memang setuju membawa Geby pulang ke Yorkshire tapi dengan menerapkan beberapa peraturan untuk Geby. Yang pasti Geby sudah tidak akan bisa sebebas dulu lagi, alasan utama Jeremy memang untuk menjaga Geby, meski mustahil memberitahu Geby mengenai hal itu. Yang terpenting untuk Geby sekarang adalah dirinya bisa pulang, yang lain akan segera dia pikirkan lagi nanti. Bisa kembali menghirup udara Yorkshire saja sudah sangat membuat Geby lega luar biasa. Pipinya sudah merona sejak pagi karena kebahagiaan orang-orang yang bersuka cita atas kepulangannya juga ikut menular dan ternyata memang benar jika senyum serta kebahagiaan bisa membuat lebih kuat dan sehat. Geby sudah tidak ingin muntah sejak beberapa hari tinggal di Yorkshire walaupun Jeremy tetap bersikeras agar Geby segera menemui dokter. Sejauh ini Geby masih berhasil mengulur waktu tapi entah sampai kapan karena c
Jeremy masih mandi setelah berkuda sepanjang pagi. Sementara kali ini Geby pilih menunggu sambil menghabiskan sisa bacaannya kemarin. Kegiatan Geby sekarang hanyalah membaca dan sesekali menyaksikan perkembangan berita di televisi karena dia tidak punya ponsel untuk mengakses internet dan sebagainya. Walaupun sama-sama tinggal di Yorkshire dan jauh dari manapun tapi memang tetap lebih enak menjadi Jeremy, dia tinggal hidup sesuka hati dan melihat orang lain bekerja untuknya. Jeremy hanya sesekali memeriksa laporan perusahaan, dia masih punya cukup waktu luang untuk berkuda dan melakukan kegiatan fisik lainnya. Walaupun semua itu hasil dari jerih payahnya sendiri tapi tetap saja membuat Geby sangat iri. Geby sedang membaca sambil menyaksikan pemberitaan mengenai pangeran William dan Henri ketika Jeremy keluar dari kamar mandi. Ta
Menjelang akhir musim panas suhu udara malam tetap terasa hangat dan sedikit berangin membuat beberapa daun jendela yang lupa tidak ditutup oleh para pelayan ikut berderik dan terbanting tiba-tiba. Lampu di ruang kerja Jeremy yang terletak di lantai dua masih terlihat menyala karena pria itu memang belum tidur meskipun sudah lewat tengah malam. Jeremy kembali menekuni berkas yang kemarin dikirim oleh Mr. Rich. Dia memang menyuruh notaris keluarganya itu untuk menyewa detektif agar menyelidiki keberadaan anak-anak haram dari keluarga Loghan dan sampai sejauh ini sudah ada tiga anak termasuk Jared. Dua anak laki-laki dan seorang anak perempuan, meski masih memerlukan beberapa pembuktian tapi untuk Jared, Jeremy memang sudah sangat yakin jika pemuda itu adalah saudaranya. Jeremy memang sudah bersumpah akan memberikan hak-hak mereka dari harta keluarga Loghan. Selama ini Jeremy sangat membe