Rubby datang ke perpustakaan tempat Betty bekerja dengan menggunakan kacamata juga topi, dia sengaja seperti ini agar orang yang mengintainya tidak mengenali dirinya. Dengan menyelipkan sebuah surat untuk di meja makan Rubby pergi dengan diam-diam melalui pintu belakang rumahnya.
Sesampainya didalam perpustakaan dia melihat Betty yang juga berjalan keluar."Beth," panggilnya melambaikan tangan membuat beberapa pasang mata melihat kearahnya.Betty menggelengkan kepalanya sambil dia berjalan menghampiri Rubby."Katakan ada apa?" Tanya Rubby yang memilih duduk disalah satu bangku perpustakaan."Kita bicara diluar." Ajak Betty namun Rubby menolak."No!! disini saja, aku tidak nyaman untuk keluar seorang diri saat ini." Betty memilih duduk disebelah Rubby untuk memulai ceritanya."Seseorang memberikan ini padaku. Ini adalah sandi Venegere. Aku sudah memecahkan sandi ini dan jawabannya adalah Wychwood,” ucap Betty memperlihatkan sebuah buku dan kertas buram. Kening RuJangan lupa tinggalkan komentar kalian ya..
Kenan melangkah menuju balkon kamar hotelnya, dia mengumpat saat laporan yang dia terima.Rubby hilang...Tidak tidak, lebih tepatnya wanita itu pergi diam-diam dari rumahnya. Begitulah kata Ron saat menelponnya karena menemukan surat yang dari Rubby yang mengatakan dia pergi sebentar dan jangan mengkhawatirkannya.Bagaimana bisa dia tidak khawatir, sudah berkali-kali dia menelpon Rubby tapi ponselnya mati.Dia harus kembali ke London secepatnya, apa yang dihadapi bukanlah hal yang bisa disepelekan orang yang belum Kenan ketahui apa motifnya sudah mengutus Demitry sialan itu untuk mengikuti Rubby."Chris, siapkan penerbanganku ke London sekarang juga." Perintahnya saat dia tahu Chris berada dibelakangnya."Mr.Rexton tapi transaksi yang harus anda lakukan masih harus dilakukan besok." "Kau lakukan saja tugasku, jika mereka ingin membatalkannya maka batalkan saja. Aku tidak perduli dengan orang-orang itu.""Tapi mereka adalah orang penting yang
Ketenangan cafe milik Eldier sirna saat Kenan masuk dengan beberapa anak buahnya yang membawa senjata. Riuh terjadi dan Eldier menatap Kenan tak suka."Hello Eldier," sapa Kenan lalu menembakkan peluru kebahu kiri Eldier tanpa basa-basi."Bawa si brengsek itu." Ucap Kenan lalu kedua anak buahnya membawa tubuh Eldier yang masih sadar dan sedang kesakitan. Eldier tahu Kenan pasti akan mengetahui segalanya suatu saat dan hal itu terjadi sekarang.*****Ruangan salah satu gudang senjata milik Kenan menjadi tempat dimana Eldier dia bawa, ruangan temaram hal pertama yang dilihat Eldier dan begitu Eldier mengangkat kepalanya Kenan langsung berdiri dan menjambak kuat rambut Eldier."Katakan dimana pria yang menyuruhmu memantau Rubby bersembunyi." Desis Kenan tepat ditelinga Eldier."Aku tidak tahu." Jawab Eldier cepat menahan sakit dibahu dan jambakan Kenan."Ah...jadi kau memilih aku menyiksamu?" Kenan semakin kuat menarik rambut Eldier lalu beralih mence
"Bagaimana kalian bisa terjebak di sana?" Veila menggeleng tidak percaya ketika menemui teman-temannya itu diserang oleh beberapa bandit jalanan. Untung saja, ia sampai tepat waktu dan jika tidak maka Veila pasti akan merasa bersalah mengingat ia telah membawa teman-temannya dalam bahaya.Betty menunduk dan berujar pelan. "Maafkan kami, Ve. Lagipula, kami tidak tahu harus kemana dan tiba-tiba saja bandit itu menyerang kami."Rubby melihat wajah Veila yang begitu tenang lalu memberikan mereka satu persatu handuk. "Kalian bersihkan saja dulu tubuh kalian, nanti kita lanjutkan ceritanya." ujar Veila dan mereka berdua berdiri menuju kamar yang ditunjuk Veila, tapi Rubby berhenti dan menatap Veila penasaran."Vei, apakah kau yang mengirim sandi itu kepada Betty?" tanyanya Veila melemparkan sebuah senyuman simpul."Ya, itu aku. Nanti akan kuceritakan, maaf untuk hal yang sudah kalian alami hari ini." Rubby dan Betty hanya diam lalu masuk kedalam kamar Veila.Betty
Kenan sedang duduk dikamar Rubby, dia merasa gelisah karena sampai malam Rubby tidak mengabarinya dan nomor wanita itu tidak aktif sedari tadi.Dia berdiri lalu berjalan kesana kemari dengan gelisah. Senyuman Rubby terlintas dipikirannya dan dia ikut tersenyum, dia mengingat bagaimana awal dia bertemu Rubby dan dari awal dia tahu Rubby tipe wanita yang centil. Tapi anehnya kenapa dia bisa ikut dalam permainan ini, dia juga tidak mengerti. Yang dia tahu dia mencintai Rubby, tanpa tahu apa kelebihan Rubby sehingga dia mencintai wanita itu.Kenan melihat ponselnya, lalu dia teringat kalau Rubby dia tebak pergi dengan Betty, dia tahu harus bertanya kepada siapa saat ini.Pada deringan ketiga orang itu mengangkat telponnya."Al kau di mana?" tanya Kenan tanpa basa-basi."Ada apa menghubungiku?” tanya Aldric dengan suara seraknya.“Kau dimana,! Apa Betty bersamamu?" Kenan merasa Aldric terdiam beberapa saat sebelum menjawabnya."Apa Rubby jug
Kenan terbangun saat ponselnya bergetar, dia melihat nama Chris disana. Dengan suara seraknya Kenan menjawab telpon itu, dia merasa ada yang aneh kerena Chris menelponnya pagi-pagi seperti ini."Ada apa Chris?""Sir, dua gudang senjata kita terbakar." Api amarah langsung menyulut dengan berita itu."Salah satu CCTV gudang kita yang tersembunyi menangkap sosok seorang pria yang membakarnya Sir.""Cari dia dan bawa padaku," geram Kenan lalu mematikan sambungan telpon itu, dia beralih menelpon Kean untuk mengurus masalah ini karena jujur saja dia merasa ada yang tidak beres dengan ini semua. Mungkin seseorang ingin membuatnya sibuk dan tidak mencari Rubby, jangan tanyakan instingnya karena Kenan sudah lama berada di dunia seperti ini."Kean, cepat pergi ke gudang bersama Chris dua gudang senjata kita terbakar.""Itu gudang mu bukan milikku. Lagipula kenapa tidak kau urus sendiri." Suara Kean terlihat tidak senang dengan perintah Kenan."Aku ingin menc
"Tuan berikan ponsel anda, kita bisa melacak keberadaan sinyal yang masuk tadi." Kenan teringat akan hal yang dikatakan Ron saat mereka masuk tadi, dia memberikan ponsel itu kepada Ron dan mengikuti pria itu masuk kedalam ruang kontrol laboratorium sambil terus memikirkan arti ucapan Demitry."Ron apa sudah?" Tanya Kenan khawatir karena dia begitu mencemaskan keadaan Rubby."Sebentar tuan, mereka lagi melacaknya." Kenan melihat banyak nya komputer dan orang-orang yang sedang mengerjakan sesuatu yang tidak Kenan ketahui.Kenan bergerak mondar mandir menunggu hasilnya, dia mengusap wajahnya karena tidak tenang."Tuan sudah ditemukan, sinyal nya berasal dari kota tua Britania di Bradford on Avon." Kenan terdiam sebentar sebelum melanjutkan langkahnya."Siapkan orang mu Ron, dan kau akan tetap berada disini. Aku khawatir mereka akan datang lagi kesini untuk menguasai laboratorium ini. Biar aku saja yang menanganinya, cari titik landasan yang tepat disana agar De
Kenan memperhatikan semua kegiatan orang-orang yang diperintahkan Ron untuk menangani Rubby.Beberapa orang itu melaser bagian tubuh Rubby dengan sinar berwarna biru, dan bagian kepala Rubby diberikan sebuah alat yang juga mengeluarkan cahaya biru."Apa yang mereka lakukan sedari tadi Ron?" tanya Kenan tidak sabar menunggu hasil reaksi dari tubuh Rubby."Mereka masih menstabilkan semua sel darah dan saraf Nona Haslyn Mr.Rexton. Semua itu dilakukan agar saat Nona Haslyn sadar jaringan sarafnya tidak terkejut yang bisa mengakibatkan kelumpuhan pada tubuhnya." Jelas Ron yang membuat Kenan mengerti.Dulu saat Kean menemukan Keshya adik mereka, adiknya yang malang itu sudah sadarkan diri dan mungkin karena tidak cepat mendapatkan pertolongan efek dari percobaan tubuhnya menyebabkan semua bagian tubuh Keshya lumpuh menyisakan air mata yang selalu membasahi wajah Keshya saat itu.Ron yang melihat wajah murung Kenan mengerti kalau pria yang terlihat kuat dan berambi
Aku melihat tatapan mata Kean yang sepertinya tidak suka melihat ku menunggunya.Tapi aku paham kenapa Kean bersikap seperti ini, mungkin aku harus memberanikan diri berbicara dengannya, setelah Keshya hanya Kean yang bisa aku lindungi dan aku jaga. Meski kami terlihat tidak pernah dekat, tapi aku menyayangi Kean karena bagaimana pun aku dan dia pernah berbagi tempat di dalam rahim ibu ku. Dia adalah separuh dari diriku, Kean memang tahu jelas apa yang aku pikirkan saat ini dan pikiran semua orang tentang ku. 'Kenan Rexton pria dingin dan tidak memiliki hati.'Itu adalah kata mereka yang tidak mengenal diriku sesungguhnya, andai aku tidak memiliki hati maka mudah bagiku untuk meninggalkan Rubby."Ada apa kau sampai menyuruhku terlibat semua ini Ken?" tanya Kean padaku dan aku hanya sedikit tersenyum kepada Kean."Kau tahu bukan selama ini aku menuruti mu hanya semata-mata untuk menagih janji mu membunuh pembunuh Dad,Mom, dan Keshya. Tapi sepertinya ak