Share

Bab 51

Nana menggelengkan kepalanya pelan, melihat ujung keris itu semakin dekat dengan tubuhnya. Kemudian ia berteriak histeris. Teriakannya terdengar melengking panjang, sebelum darah muncrat membasahi seluruh wajah Kadita yang tampak tersenyum merasa puas.

Sementara Bu Edith terlihat memejamkan kedua matanya karena tidak sanggup melihat pemandangan itu.

Perlahan Kadita merobek dada Nana yang telah tewas dengan kedua matanya yang tampak melotot. Kemudian ia mengambil bagian organ tubuh wanita itu yang tampak lembek berwarna kecokelatan. Ya, itu adalah bagian hati Nana.

Setelah berhasil mengeluarkan hati itu, Kadita tersenyum menyeringai. Senyumnya perlahan berubah menjadi tawa yang kian menggelegar.

Kadita mendadak hening. Kedua matanya melotot, sebelum ia melahap dengan rakus hati yang telah ia dapatkan.

Setelah habis, mulutnya terlihat penuh dengan darah. Kadita menjilat seluruh jarinya yang berlumuran darah. Sementara Bu Edith hanya menatapnya dengan jijik. Ia merasa mual, ingin mun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status