Share

Bab 23

"Kenapa tidur di sini?" protes Tsabi pagi-pagi sudah dibuat senam jantung.

"Bukankah kita sudah biasa tidur seranjang? Satu selimut, terus apa bedanya dengan sekarang," sahut Shaka santai.

"Ranjang ini terlalu sempit, seharusnya yang waras minggir," ucap perempuan itu kesal.

"Aku akan tidur di mana pun yang membuatku nyaman. Tidak ada yang terjadi dari semalam, tidak usah seheboh ini." Shaka turun dari kasur dengan santai, menuju kamar mandi.

Sementara Tsabi hanya menggeleng kesal sebagai jawaban. Memang benar tidak ada yang terjadi, terus bagaimana ceritanya memeluk tanpa permisi. Semakin membuat Tsabi jengkel saja.

Pria itu keluar dengan muka basah, menyorot dingin perempuan bermata bening itu.

"Aku akan mengirimmu ke rumah sakit besar, jangan pernah berpikir untuk kabur lagi atau kamu akan mengalami nasib lebih tragis dari pada ini," kata Shaka serius. Kesal sekali mengingat kemarin. Beruntung tidak terjadi apa pun yang cukup serius.

"Aku mau pulang," kata Tsabi tidak merasa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (9)
goodnovel comment avatar
salina90
permintaan diluar prediksi bmkg ehh diluar nurul dech......mimpi kali ahh shabi.. yg jelas keinginanmu yg satu ini sgt amat imposible utk terealisasikan...kecuali shaka suami dadakanmu itu" tetiba mengalami amnesia...
goodnovel comment avatar
Yayuk Yayuk
berat permintaanmu tsabi...
goodnovel comment avatar
Ian machmud
keinginanmu jelas di tolak tanpa bantahan tsabi, mana bisa shaka jauh dari janin yang ada di rahimmu, shaka menikahimu karena calon anaknya otomatis ibunya juga harus membersamai...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status