Share

32. Bukan hadiah pemberian dari Arga.

"Karin, tunggu. Kita bisa kan jalan di luar sebagai teman. Aku ingin lebih dekat dengan kamu!" ungkap Arga yang secara brutal terus saja mencari celah untuk bisa dekat dengan Karina. Ia bahkan menahan perempuan itu untuk tidak pulang dulu sebelum mengiyakan keinginannya untuk jalan berdua.

Karina melepas tangan Arga yang memegang lengannya. "Pak, dilihat orang. Pak Arga nggak malu. Pak Arga tau kan kita udah digosipkan lho. Dan saya tidak suka."

"Gosip, aku nggak tau. Yang aku tau, aku mulai suka sama kamu Karin."

Arga mengatakan itu begitu saja di tengah keramaian orang-orang yang berlalu lalang untuk pulang.

Karina merasa bodoh. Ia seperti sedang bermain drama. "Pak, jangan begini. Pak Arga nggak malu apa!"

"Enggak!"

Orang yang lewat seperti mendapat tontonan gratis. Sebagian mencuri kesempatan merekam momen itu.

"Maaf, tapi saya harus pulang."

“Aku anterin ya!”

“Please Pak, berhenti. Jangan ikuti saya lagi!” pinta Karina. Ia sontak sedikit meninggikan nada bicaranya hingga menari
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status