Setelah berhasil "meminjam" lokasi untuk melakukan lamaran, Justin langsung pergi dengan senang untuk mulai merencanakan lamaran ....Melihat adik tiri yang sama ayah tapi beda ibu dengannya itu telah pergi jauh, Pamela menyenggol-nyenggol pria di sampingnya dan berkata, "Paman, kamu sudah dengar sendiri, 'kan? Hanya lamaran saja, dia sudah menyiapkan cincin berlian yang besar! Apa yang kamu siapkan untukku?"Agam mengalihkan pandangannya ke arah gadisnya dan berkata, "Bagaimana kalau kamu periksa sendiri aset yang berada di bawah namamu?"Sebenarnya Pamela sama sekali tidak memedulikan tentang cincin berlian. Dia hanya ingin bercanda pada pria di sampingnya ini. Namun, siapa sangka pria itu benar-benar telah mempersiapkan sesuatu yang spesial untuknya?!Karena itulah, dia segera memeriksa aset di bawah namanya dan mendapati bahwa pagi ini ada sebuah tambang berlian terbesar di Afrikan menjadi aset baru di bawah namanya!Dengan mulut berkedut, Pamela berkata, "Paman, kamu ...."Agam me
Jelas-jelas pria itu bukan sedang menanyakan pendapatnya, melainkan menyampaikan pengumuman padanya .......Di sisi lain.Kini anggota Keluarga Yanuar sudah mengetahui identitas asli Pamela. Mereka sudah mengetahui bahwa Pamela adalah cucu mereka Rembulan yang telah menghilang selama bertahun-tahun ini. Namun, karena kasus fitnah tidak benar kala itu yang menyebabkan Quenne, menantu mereka dan Rembulan, cucu mereka mengalami banyak penderitaan di luar sana, sekarang Keluarga Yanuar juga tidak berani meminta Pamela untuk kembali ke Keluarga Yanuar. Mereka juga tidak berani mengharapkan Pamela bisa menikah dengan keluar dari kediaman Keluarga Yanuar. Hari ini mereka diizinkan untuk menghadiri acara pernikahan cucu mereka saja, mereka sudah cukup puas!Adapun mengenai konflik antara Keluarga Yanuar dan Keluarga Dirgantara, mereka sudah tidak bisa mempermasalahkannya lagi. Bagaimana mungkin sekarang mereka berani merusak kebahagiaan yang cucu mereka peroleh dengan tidak mudah itu?Selama
Suara pria itu masih enak didengar seperti dulu, hanya saja kini sudah ada sedikit jejak waktu di suaranya ....Quenne yang baru menghela napas lega mendongak dengan terkejut. Begitu melihat keberadaan Marko dan ingin melarikan diri lagi, dia mendapat pria itu sudah duduk di sampingnya.Biarpun dia ingin melarikan diri lagi, dia juga sudah tidak memiliki kesempatan itu lagi!Quenne menenangkan dirinya, mengalihkan pandangannya ke arah lain dan berkata, "Apa kamu ada urusan mencariku?"Marko menatap wanita itu dengan tatapan dalam. Dia hanya duduk di samping Quenne, tetapi dia tidak berani terlalu dekat dengan wanita itu. "Aku ingin memberimu penjelasan untuk meluruskan kesalahpahaman di antara kita."Ekspresi Quenne tampak datar, dia tetap tidak menatap lawan bicaranya. Dia berkata, "Oke, coba kamu jelaskan!"Marko menghela napas panjang, lalu berkata, "Kala itu, ada terlalu banyak kesalahpahaman di antara kita. Kamu salah paham aku selingkuh, aku salah paham kamu memiliki pria lain, s
Setelah mengucapkan sampai jumpa kepada anak-anak, Jason menatap Justin, adiknya dengan sorot mata tajam, lalu menekankan pada adiknya untuk tidak membuat masalah bagi Pamela dan Agam.Justin menanggapi ucapan kakaknya dengan kesal. "Sudahlah, Kak! Aku sudah tahu! Sekarang aku sudah bukan bocah berumur tiga tahun lagi! Bisakah Kakak nggak mempermalukanku di hadapan tunanganku?"Jason tidak memedulikan Justin. Dia mengalihkan pandangannya ke arah Ariel, lalu menganggukkan kepalanya pada wanita itu dan berkata, "Selama bepergian di luar, tolong sedikit maklumi bocah ini!"Ariel menanggapi ucapan Jason dengan menganggukkan kepalanya tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Terakhir, Jason berjalan menghampiri sosok ibu yang telah lama terpisah dengannya, lalu memberi ibunya sebuah pelukan. Kemudian, dia juga berpesan pada ibunya harus menjaga kesehatan dan berhati-hati sepanjang perjalanan dengan nada bicara yang lembut seperti saat berpesan pada adiknya. Dia juga mengatakan pada ibunya kalau
Begitu Jason muncul, wanita yang dibawa ke sini untuk kencan buta oleh orang tuanya langsung menunjukkan sorot mata terkejut. Dengan wajah memerah, dia berdiri, lalu mengulurkan satu lengannya ke arah Jason dengan malu-malu."Halo ... halo ... namaku Nadia Suganda ....""Halo, silakan duduk!" Jason hanya menganggukkan kepalanya kepada wanita itu tanpa menjabat tangannya.Wanita itu merasa sedikit canggung. Dia terpaksa menarik kembali tangannya yang telah terulur, lalu duduk kembali ke posisinya dengan canggung.Dua lansia Keluarga Yanuar saling melemparkan pandangan kepada satu sama lain. Mereka benar-benar tidak bisa berkata-kata lagi melihat cucu mereka yang tidak memahami cara berinteraksi dengan wanita itu. Bagaimana Jason bisa membiarkan wanita itu merasa canggung seperti itu?Jason duduk di sebuah sofa tunggal, lalu mengobrol dengan sopan tapi terkesan menjaga jarak dengan tamu mereka itu. Hingga saat tamu merasa tidak ada harapan lagi untuk melanjutkan kencan buta ini, mereka m
Melihat segelas anggur di depannya, Aylin menghela napas. Kemudian, dia mengangkat kepala dan meneguknya dengan susah payah.Setelah anggur masuk ke perutnya, dia merasa mual. Aylin tidak bisa menahannya sehingga dia langsung muntah ke tempat sampah ...."Uhuk ... uhuk ....""Apakah kamu baik-baik saja? Aylin!" Levina berpura-pura ramah dan duduk di sampingnya. Kemudian, Levina menatap Aylin dengan jijik. "Aylin, menurutku kamu benar-benar nggak enak badan! Aku sudah memesan kamar hotel, aku akan mengantarmu ke sana untuk beristirahat!""Oke ..." jawab Aylin dengan linglung. Kemudian, dia membiarkan kakaknya memapahnya.Levina membantu Aylin ke lantai dua puluh hotel di atas bar. Begitu dia keluar dari lift, manajernya menelepon.Dia adalah artis yang tidak begitu terkenal. Jadi, dia tidak berani tidak menjawab panggilan manajernya."Hei! Aylin, manajer ada urusan mendesak denganku. Kartu kamar ada di sini. Kamu pergilah ke sana dulu. Aku akan segera datang!" kata Levina dengan tergesa
Levina berjuang keras untuk mendapatkan kesempatan ini.Levina berpikir, "Aylin, demi aku, kamu harus berperilaku baik di ranjang Pak Lucas!"Saat Levina tiba di rumah, hari sudah larut malam.Begitu dia memasuki rumah, Melinda turun dari atas sambil bertanya, "Levina, kenapa kamu pulang terlambat? Ke mana saja kamu?""Hari ini, aku ada acara makan dengan kru!" Levina memegangi kepalanya. Dia berpura-pura merasa tidak nyaman. "Bibi, kamu nggak tahu betapa sulitnya aku mendapatkan peran ini!"Melihat ekspresi Levina yang tidak nyaman, Melinda merasa sedikit tertekan. "Levina, kamu sudah bekerja keras. Kembalilah ke kamarmu dan istirahat!""Yah." Levina memegangi kepalanya sambil berjalan menuju kamar....Saat ini.Aylin sedang mengalami pengalaman yang belum pernah dia alami sebelumnya. Dia merasa sekujur tubuhnya tidak nyaman. Dia hanya bisa merasa lega ketika dia menyentuh tubuh pria itu.Aylin memeluk tubuh pria itu dan membalas ciumannya dengan kaku.Aylin samar-samar mendengar pri
Tadi malam, Aylin kehilangan hal paling berharganya dengan pria asing yang belum pernah dia temui sebelumnya ....Bagaimana bisa seperti ini!Tadi malam, kakaknya berjanji akan kembali mencarinya ....Jason mengira Aylin sedang berakting, jadi dia tidak ingin bertengkar dengan Aylin lagi. Jason mengeluarkan kartu banknya dan melemparkannya ke tempat tidur. "Jumlah uang ini cukup untuk menghidupimu. Ambillah uangnya dan jangan muncul di hadapanku lagi!"Aylin tertegun sejenak, dia merasa sangat terhina. Dia mengambil kartu bank itu dan melemparkannya kembali pada Jason. "Siapa yang menginginkan uangmu?"Kemudian, Aylin pergi ke kamar mandi dan segera mengenakan pakaiannya. Setelah dia keluar, Aylin mengambil uang empat ratus ribu dari dompetnya dan melemparkannya ke Jason. "Kita impas. Tadi malam, aku sial telah tidur denganmu. Jangan ganggu aku lagi!"Aylin membalas apa yang baru saja dikatakan Jason, lalu dia melarikan diri sebelum Jason sempat bereaksi!Setelah naik taksi kembali ke