Share

Cemburu

"Tidak, Pak. Ambil lagi saja. Saya tak mau terima!" tolakku.

"Tidak bisa, Mbak. Paket ini harus diterima Mbak hari ini juga. Kalau tidak, nanti saya dianggap menggelapkan paket."

Dengan terpaksa kuterima ketiga paket ini, namun hanya kugeletakkan saja di teras rumah.

Mas Dasep datang dari dapur produksi begitu Pak Kurir pergi. Ini memang waktunya istirahat untuk makan siang. Suamiku itu mengernyit saat melihat ketiga paketku. "Ada kiriman? Dari siapa?" tanyanya.

Lidah ini mendadak kelu untuk sekedar menjawab. Sejenak aku berpikir jawaban yang tepat untuk pertanyaan itu. Pasti Mas Dasep akan cemburu dan berpikiran yang tidak-tidak jika tahu Pak Hendar yang mengirim semua ini.

"Gak tahu, Mas. Aku belum lihat. Tadi baru saja kurirnya pergi, dia geletakkan begitu saja di sini." Akhirnya aku punya jawaban yang kurasa tepat.

"Sini, Mas buka ya."

Mas Dasep mengambil satu buah paket yang paling besar. Dia membaca nama pengirim di bungkusnya dan langsung terlihat ekspresi wajahnya yang tak e
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status