Share

Hendar Sudrajat

"Mbak Murni, besok bisa kan temani saya ke kantor polisi?" lanjut Pak Hendar.

Suara telepon ku-loudspeaker-kan, sehingga Mas Dasep dapat mendengar percakapanku dengan Pak Hendar. Mas Dasep lanvsung memberi kode dengan menggelengkan kepalanya, menyuruhku untuk menolak ajakan Pak Hendar.

"Maaf, Pak. Saya tidak bisa. Saya juga mendapat chat ancaman seperti Bapak, dan kondisi saya masih belum pulih," jawabku.

"Jadi, Mbak Murni juga dapat ancaman? Lalu, Mbak Murni sakit apa? Perasaan tadi sehat-sehat aja."

"Saya tahu siapa yang mengirimkan pesan itu. Antara dua orang, yaitu Ayu atau Mbak Widi."

Aku baru saja hendak menceritakan pada Pak Hendar tentang keracunan makanan yang kualami, namun Mas Dasep langsung merebut ponsel dari tanganku.

"Istri saya langsung sakit perut begitu pulang dari rumah Bapak, Mantri bilang istri saya keracunan makanan dalam tingkat yang ringan. Sebenarnya, tadi makanan apa saja yang Bapak suguhkan untuk istri saya di sana?" tanya Mas Dasep lewat telepon, dia menaha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status