Share

Dapat Ancaman

*

Aku terbangun dan melihat Mas Dasep duduk di tepi ranjang sambil memegangi botol minyak kayu putih. Rasa hangat menjalari bagian dada dan perutku, serta aroma minyak kayu putih terasa segar di setiap aku menarik napas.

"Untunglah kamu sudah bangun," kata Mas Dasep.

"Aku kenapa, Mas?"

"Tadi kamu pingsan." Mas Dasep terlihat sangat cemas.

"Aneh, Mas. Kok begitu sampai rumah tadi, aku jadi merasa lemas dan pusing kepala. Kupikir karena pusing melihat keributan, tapi sepertinya bukan, sekarang perutku malah terasa mual."

Sambil memegangi perut, aku mencoba mengibah posisi dari tidur menjadi duduk di tepi ranjang.

Mas Dasep membantuku duduk. "Mas telepon mantri, ya. Biar diperiksa penyebab sakitmu itu," katanya.

Rasa mual semakin menjalar hingga ke dada, rasanya ingin mengeluarkan sesuatu di dalam tubuh ini, tapi terasa sulit. Mas Dasep menduga kalau aku ini maag karena telat makan.

"Tadi kamu sibuk banget pagi-pagi, dan berangkat juga dalam kondisi belum sarapan," kata Mas Dasep.

"Gak,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status