Share

Bab 19. Alam Bunian?

Keringat dingin telah membasahi hampir seluruh kulit. Jeta kian cemas setelah tidak juga menemui jalan setapak yang menghubungkan kebun buah belakang rumah nenek. Beberapa gang dan cabang jalan yang dicoba, terus berputar di sekitar pasar saja. Jeta berpikir jika dirinya kemungkinan sedang berada di alam bunian.

Kios kecil yang terasnya lumayan bersih dan kebetulan tidak buka lapak, Jeta duduk lelah di sana. Beberapa orang Melayu yang ditanyai di mana jalan menuju rumah Mbah Ranti, berkata tidak tahu dan sama sekali tidak kenal siapa Mbah Ranti.

Ponsel yang bertahan di angka daya terakhir itu telah sempat mengirim pesan pada si culas akan kondisi dan posisi Jeta saat itu. Namun, hingga ponsel hilang power dan mati pun, tidak ada centang biru yang menanda jika lelaki itu telah membaca pesan pentingnya.

Jeta merasa sungguh aneh dan membuatnya mulai takut dan waswas. Meskipun tidak pernah mengalami sendiri, dirinya percaya jika alam lain memang ada. Apalagi pasar adalah tempat yang kon
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status