Share

Bab 36. Untung dan Buntung

Jeta bangun kesiangan. Alarm yang diatur semalam tidak berbunyi sebab ponselnya mati habis daya. Bangunnya pun bukan mandiri, melainkan Mama Fani yang masuk ke dalam kamar mengusik.

Fani bilang ada taksi yang datang dan menunggu di luar. Jeta pun gegas bangun dan mandi. Nasib baik semalam datang bulan tiba-tiba, jadi tidak terlalu menyesal lambat bangun. Hanya khawatir jika Faqih marah sebab lambat datang.

"Ma, aku berangkat. Assalamu'alaikum!" Jeta berpamitan sambil menyalam tangan mamanya tergesa. Gelas kosong berisi susu telah pindah dari tangannya ke tangan Fani.

"Wa'alaikumsalam, Sayang. Nanti kalo bisa, pulang pukul tiga saja. Belajar masak sama-sama!" Fani berseru sebelum Jeta melewati pintu pagar.

"Iya, Ma!" Jeta sambil melambaikan tangan dan kiss bye. Kemudian mengunci pagar dan masuk ke dalam taksi.

Taksi yang mengantar tidak bersedia dibayar. Sudah ditanggung oleh orang yang memesan untuk menjemput. Entah Faqih, entah Ilyas. Jeta pun melenggang riang menuju lift yang akan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status