Share

Pisah Ranjang

“Itu berarti kamu punya waktu sampai tiga hari untuk memikirkannya. Selama itu juga, jangan bicara sama Mas. Mas enggak mau kehilangan kendali atas diri Mas sendiri. Jangan berusaha memancing keributan sama Mas!” tegur Ghiyas tanpa lemah lembut.

Dan saat itu juga, Ghiyas pergi berangkat bekerja. Meski jadwalnya siang, dia mungkin akan mampir ke apartemen Kevin dulu untuk sekedar beristirahat dan mempersiapkan dirinya kembali bekerja.

Sementara Naya menangis sejadinya. Dia tak bisa merelakan salah satunya. Dia tak mau kehilangan semua yang sudah dia bangun sejak awal dan dia tak mau kehilangan pria yang sudah ada di hatinya.

Dulu saat hatinya masih kosong, akan sangat mudah untuk melepaskan setiap pria yang bersungguh-sungguh padanya. Ghiyas berbeda. Pria itu telah merebut ruang kosong di dalam hatinya. Hatinya yang semula dingin, kian hangat jika pria itu ada bersamanya si sepanjang malam.

Gadis itu menjambak kecil rambutnya dan mengeram kenca

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status