Share

38. Pengakuan Ray

Kedua alis Gian bertautan begitu Ira, sekretarisnya, menyerahkan sebuah amplop cokelat tanpa nama pengirim padanya.

“Amplop ini ditujukan untuk Bapak. Reni, resepsionis di depan, yang memberikan ini pada saya.” Terang Ira.

“Reni juga nggak tahu siapa yang kirim?” Gian masih menekuri amplop itu.

“Nggak, Pak. Amplop itu diantar oleh tukang ojek biasa. Apa nggak sebaiknya kita berhati-hati sama isinya, Pak?” Ira memandang amplop di tangan Gian itu dengan curiga.

“Saya rasa isinya bukan bom,” ucap Gian dengan nada bercanda, mengibas-ngibaskan amplopnya.

Kemudian, Ira mengingatkan bosnya itu perihal jadwal penerbangannya ke Singapura hari ini sebelum dia pamit dari ruangan.

Lantas, Gian segera merobek ujung amplop itu. Di dalamnya terdapat beberapa buah foto. Mata Gian mengamati foto-foto itu dengan seksama. Dahinya mengerut sambil menggeleng pelan.

Dia mendapati Kiara bersama seorang pria be

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status