Share

52. Yang Dia Butuhkan

"Nggak usah ditunggu, Neng. Si Aden nggak akan datang. Mbok baru dapat kabar dari Den Lukman waktu kemarin berkunjung, pas ngambil pakaian kerja Den Andreas yang Mbok cuci minggu lalu."

Rena sedikit tersentak saat suara Mbok Irma yang muncul dari arah belakang, menyela lamunannya. Dengan gelagapan dan pipi bersemu merah, ia tersenyum canggung. "Sa-saya nggak nunggu siapa-siapa, Mbok. Cuma pengen ngadem di teras sini aja."

"Oalah, Mbok pikir Neng Rena yang keseringan nongkrong di teras depan tiap sore akhir-akhir ini, memang karena lagi nunggu si Aden yang sudah satu minggu nggak muncul-muncul."

Rena sontak menggeleng cepat. Bahkan terlalu cepat sampai Mbok Irma mengerutkan dahi. 

"Mana mungkin." Ia kembali tertawa canggung. "Saya memang butuh udara segar sehabis seharian kerja di kamar, Mbok."

Wanita paruh baya itu manggut-manggut pertanda paham. Meskipun Rena sempat menangkap seulas senyum kecil terukir di bibirnya. Membuat gadis itu mer

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status