Share

Tulus

Andreas memandang wajah sendu yang sejak tadi diperiksanya. Bibirnya masih pucat dengan tubuh yang masih lemah. Walaupun sudah ada sedikit rona merah di wajahnya. Rani memasrahkan diri saat cairan bening itu disuntikkan ke infusnya. Menimbulkan denyut pada bagian yang tertanam jarum di kulit gadis itu.

"Sakit?"

Andreas bertanya. Ada rasa iba dalam hatinya saat melihat wanita itu memejamkan mata hingga dahinya berkerut. Jenis obat ini memang menimbulkan rasa nyeri setiap kali disuntikkan.

Rani mengangguk. Matanya menatap pada lelaki tampan berjas putih di hadapannya. Ada stetoskop yang menggantung di lehernya. Wajahnya putih bersih.

Andreas merupakan sosok yang tenang dan teratur. Ada rambut halus yang tumbuh di sekitar rahang kokohnya. Juga kacamata yang membingkai wajah, membuatnya terlihat smart.

"Jangan banyak gerak dulu. Kalau cepat pulih, nanti suster bawa jalan keluar pakai kursi roda, ya."

"Masih lama disini?" ucap Rani terbata.

"Masih lama. Nanti tiap hari ketemu aku," jawa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
adit solehudin Gunbat
tidak punya pendirian itu nama nya....tidak tau mna yg lebih penting.....ntr di tinggal istri baru tau
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status