Niko berlari sangat cepat menaiki anak tangga, setelah sampai di lobby tangan kanannya langsung ia tempelkan pada sensor dinding lift, tak lama pintu lift terbuka.
Niko langsung masuk ke lift diikuti Aspen lalu lift tertutup dengan cepat. Sementara Caesar dan beberapa pengawal lainnya berlarian menuju tangga darurat untuk mengikuti Niko yang sudah naik dengan menggunakan lift.
Di lantai satu tepatnya di ruang memasak.
Saat pintu lift terbuka lebar, Niko dan Aspen bergegas ke dalam rumah saat itu juga keduanya terkejut melihat pemandangan di depan matanya.
Niko menghela napas panjang berdiri dengan kedua tangan di pinggangnya, kedua alisnya berkerut lalu dia meringis menertawakan dirinya sendiri yang bersikap konyol karena berlarian mengkhawatirkan gadis yang kini tanpa d
Setelah memastikan Amerika duduk berada di sisi kanannya dengan baik, Niko hanya berdehem pelan setelah itu dia mengibaskan kedua tangannya, membuang muka ke luar jendela. Aspen yang melihat dari kaca spion sedikit terkejut melihat apa yang dilakukan Niko barusan tapi dia hanya bisa meringis setelahnya dan fokus menyetir. Amerika masih menahan napas duduk seperti patung, dia sungguh tidak bisa berkata apa-apa lagi. “Jangan menahan napas, nanti kamu mati di sini bisa bermasalah. Aku tidak ingin masuk penjara atas bukan perbuatanku.” Kata Niko dengan suara dingin tanpa menoleh, dari sudut bibirnya dapat dilihat dia tersenyum kecil. Amerika seketika menghembuskan napas panjang, menatap ke depan. Selama perjalanan Amerika diam saja tatapannya masih lurus ke depan. Entah,
Empat belas jam sebelumnya …Di hotel mewah bintang lima – Hotel de Paris- empat orang tengah asyik mengobrol dengan wajah terlihat bahagia. Kamar hotel itu memiliki balkon pribadi yang sangat luas, bisa melihat ke segala arah kota Paris, sungguh pemandangan yang menawan saat malam hari.Sementara kamar tidurnya terdiri barang-barang mewah, dari sprei Italia Rivolta Carmignani serta bantal dan selimut French Drouaul tersedia di sana. Jelas sekali pemilik kamar pribadi itu seseorang yang memiliki banyak uang tentunya untuk menyewa satu kamar pribadi mewah seperti itu. Hotel de Paris bukan sembarang hotel, salah satu hotel terkenal di kalangan konglomerat dan juga bangsawan di kota Paris.Seorang perempuan setengah baya tengah tersenyum lebar di t
“Kali ini aku hanya ingin memberi dia peringatan saja, kalau kami juga tidak bisa dianggap remeh.” Kata Bella dengan suara dingin. Wanita setengah baya bertubuh agak sedikit gemuk, warna matanya yang hitam menyalak menatap gelas yang isinya sudah hampir habis.Bella William merasakan dadanya bergemuruh saat memikirkan bagaimana Niko William, ponakannya itu perlahan jatuh dan terpuruk.Gigi Bella menggeretak saat dia teringat waktu dulu, dia dan Hudson harus keluar dari istana Rosen karena Niko.Bella mendesah dalam saat dia berkata lagi, “Anak itu sudah membuat anakku menderita selama ini, kalau bukan karena sikapnya yang acuh dan terlalu angkuh, aku masih berada di istana saat ini. Apa salahnya kalau aku hanya mengambil sedikit uang milik Rosen. Toh aku juga sudah banyak berjasa membantu Yang Muli
“Turunkan aku!” ujar Amerika saat dia mulai sadar tidak ada lagi banyak orang di luar.Aspen terkejut begitu juga Niko saat melihat Amerika sudah terlihat baik-baik saja.Saat itu juga Amerika berusaha turun dari gendongan Aspen, lalu Aspen menurunkannya. Dengan rasa malu Amerika hanya bisa meringis kepada semua orang yang menatapnya.“Tuan Aspen, kita harus segera keluar dari sini.” Kata Chase.“Baiklah.” Jawab Aspen.“Apa kau sungguh baik-baik saja?” tanya Niko pada Amerika yang dijawab dengan hanya anggukan kepala, tapi Amerika hanya menunduk berusaha menutupi wajahnya karena merasa malu dengan apa yang terjadi barusan.Niko yang
Kali ini dengan cepat semua orang membantu Niko mengganti pakaian lebih santai, Amerika meski sudah terbiasa melihat para model bertelanjang dada tapi tidak kali ini, dia bisa melihat Niko. Menelan ludah Amerika sedikit mengalihkan pandangannya tapi Niko yang melihatnya tersenyum.“Ok Niko ready …” teriak Damian masih bersemangat. Saat dia memeriksa hasil jepretannya dia tersenyum puas.Niko seperti memahami apa yang dilakukan Damian pada Amerika, berkali-kali Damian mengerling padanya saat dia mengganti pakaian lainnya.“Ok … Good … Nice … senyum lebih lebar … kamera … fokus … tahan …”Cekrek!Cekrek!
Aspen yang mendengar langsung melirik ke Niko pada kaca spion, begitu juga Amerika. Wajah Aspen terkejut sementara raut wajah Amerika biasa saja.Niko langsung menggeser panggilan warna hijau pada layar ponsel miliknya.“Niko, apa yang terjadi?” suara dari seberang telepon terdengar khawatir saat Niko mengangkat panggilan teleponnya.“Nenek, kenapa kau menghubungiku?”“Sst … jangan berisik, aku sekarang berada di ruang belajar. Tidak ada seorang pun yang mengetahui kalau aku diam-diam menghubungimu.”Sudut bibir Niko mengulum senyum, Aspen yang melihat dari kaca spion dahinya berkerut.“Apa kau menggunakan ponsel yang aku berikan te
Karina sudah berlari senang saat melihat mobil Niko memasuki halaman rumah lalu dia berhenti seketika, saat melihat ada seorang gadis yang tengah digendong di depan oleh Niko. Raut wajah Karina langsung berubah, terlihat tidak senang tapi karena Niko melihatnya dia buru-buru menyunggingkan senyuman manisnya. “Hai Pangeranku … surprise …” teriak Karina masih berdiri di antara anak tangga. Niko yang masih terkejut pun bergeming, saat itu Amerika mengerjapkan kedua matanya saat dia lamat-lamat mendengar suara teriakan seorang wanita memanggil ‘pangeranku.’ ‘Apa aku sedang bermimpi? Di mana? Hah … apa dalam mimpiku pun Niko menjadi pangeran. Rasanya tidak mungkin, ini gila. Hayolah Amerika cepat sadar.’ Amerika terus b
“Eh?” seru Amerika saat dia tersadar dengan apa yang dia dengar dari mulut Karina dengan nada sangat manis sekali.“Hm … aku akan tidur bersamamu malam ini.” Kata Karina dengan wajah sumringah.Niko langsung berdiri lalu berkata, “Karina, apa yang kamu lakukan?”Karina yang tangannya masih melingkar pada lengan kanan Amerika menjawab, “Nik, anggap saja aku sedang bermalam bersama temanku, bagaimana?”“Tidak bisa.” Jawab Niko cepat, dia lalu berjalan mendekati Karina.Tangan Niko meraih tangan Karina, berusaha melepaskannya dari tangan Amerika.Amerika tidak bisa berbuat apa-apa, dia hanya berdiri mematung mendengar