Aspen yang mendengar langsung melirik ke Niko pada kaca spion, begitu juga Amerika. Wajah Aspen terkejut sementara raut wajah Amerika biasa saja.
Niko langsung menggeser panggilan warna hijau pada layar ponsel miliknya.
“Niko, apa yang terjadi?” suara dari seberang telepon terdengar khawatir saat Niko mengangkat panggilan teleponnya.
“Nenek, kenapa kau menghubungiku?”
“Sst … jangan berisik, aku sekarang berada di ruang belajar. Tidak ada seorang pun yang mengetahui kalau aku diam-diam menghubungimu.”
Sudut bibir Niko mengulum senyum, Aspen yang melihat dari kaca spion dahinya berkerut.
“Apa kau menggunakan ponsel yang aku berikan te
Karina sudah berlari senang saat melihat mobil Niko memasuki halaman rumah lalu dia berhenti seketika, saat melihat ada seorang gadis yang tengah digendong di depan oleh Niko. Raut wajah Karina langsung berubah, terlihat tidak senang tapi karena Niko melihatnya dia buru-buru menyunggingkan senyuman manisnya. “Hai Pangeranku … surprise …” teriak Karina masih berdiri di antara anak tangga. Niko yang masih terkejut pun bergeming, saat itu Amerika mengerjapkan kedua matanya saat dia lamat-lamat mendengar suara teriakan seorang wanita memanggil ‘pangeranku.’ ‘Apa aku sedang bermimpi? Di mana? Hah … apa dalam mimpiku pun Niko menjadi pangeran. Rasanya tidak mungkin, ini gila. Hayolah Amerika cepat sadar.’ Amerika terus b
“Eh?” seru Amerika saat dia tersadar dengan apa yang dia dengar dari mulut Karina dengan nada sangat manis sekali.“Hm … aku akan tidur bersamamu malam ini.” Kata Karina dengan wajah sumringah.Niko langsung berdiri lalu berkata, “Karina, apa yang kamu lakukan?”Karina yang tangannya masih melingkar pada lengan kanan Amerika menjawab, “Nik, anggap saja aku sedang bermalam bersama temanku, bagaimana?”“Tidak bisa.” Jawab Niko cepat, dia lalu berjalan mendekati Karina.Tangan Niko meraih tangan Karina, berusaha melepaskannya dari tangan Amerika.Amerika tidak bisa berbuat apa-apa, dia hanya berdiri mematung mendengar
Diperlakukan semanis itu oleh Niko membuat perasaan Karina berangsur berubah yang tadinya dia merasa kesal pada Amerika dan hampir saja tidak bisa menahan dirinya. Kali ini Karina langsung tersenyum manis, meraih tangan Niko lalu langsung berdiri.Merasa senang bahwa Niko memahaminya Karina saat dia sudah berdiri berkata, “Apa ini berarti aku diperbolehkan menginap di sini.”Sudut bibir Niko tertarik sedikit, sebenarnya dia melirik Amerika yang masih duduk dengan kepala menunduk dari balik punggung Karina lalu setelah itu Niko berkata pada Karina, “Mari kita makan dulu setelah itu biar aku yang mengantarmu kembali ke tempatmu tinggal sekarang.”Di antara kedua alis Karina berkerut saat mendengarnya, dia sedikit terkejut tapi juga senang. Memikirkan dia tidak bisa menginap di sini, tapi yang l
BRAK!Suara keras dari luar mobil membuat Caesar yang sedang duduk dengan serius terkejut, lalu di depannya ada lebih dari sepuluh orang berdiri mengepung mobil dan juga dirinya.BRAK!Sekali lagi kap depan mobil Caesar dihantam benda tumpul yang membuat Caesar semakin geram, dengan cepat dia membuka pintu lalu membantingnya dengan kuat sampai suaranya bantingan pintu mobil terdengar keras.BRUK!“Siapa kalian? Ada apa sebenarnya?” tanya Caesar pada mereka semua.Lalu salah seorang pria mengenakn jaket kulit warna coklat yang pada bagian lehernya sedikit sobek, di sudut bibirnya ada tusuk gigi dia mainkan.Sorot matanya pen
Lalu saat itu juga semua pria bertubuh tegap dan berwajah sangar itu langsung serempak menyerang Caesar.Melihat begitu banyak orang yang menyerangnya, Caesar sedikit panik. Meski bagaimanapun dia sendirian, sekuat apa pun tenaganya dia tidak mungkin bisa menang dari mereka semua.“Hahaha … aku yakin saat ini kau pasti sedang menyesali semua perkataanmu tadi.” Teriak salah seorang pria yang sudah berdiri di depan Caesar.Pria itu melayangkan tinjunya ke arah Caesar, dengan cepat Caesar menghindar. Beruntung saja Caesar bisa membaca gerakan tinju pria itu dengan cepat dia bisa menghindar.Melihat lawannya menghindar dengan gerakan cepat, pria itu menggeram sambil berteriak, “Sialan! Bagaimana bisa dia menghindar dari serangan tinjuku yang begitu c
Di dalam mobil Karina dan Amerika berteriak histeris saat melihat mereka bertarung dengan sengit.“Apa yang sebenarnya terjadi?” tanya Karina dengan kedua matanya yang melebar, sangat terkejut dan juga ketakutan.“Bukankah itu Bibi Bella dan yang melarikan diri itu Hudson. Kenapa mereka berdua bisa ada di sini. Dan apa yang sedang mereka lakukan?”Karina terus berkomentar sementara Amerika di belakang menutup mulutnya dengan kedua tangannya, terlihat shock dan tidak mendengar apa yang diucapkan Karina.Melihat banyak tubuh tergeletak tak bergerak membuatnya semakin ketakutan. Dahi Amerika berkerut, ada keringat yang mengalir di antara kedua alisnya.Karina merasa diacuhkan dia menoleh ke belakang
Apa reaksinya tadi saat menghajar kelompok itu membuat Amerika menjadi takut kepadanya? Saat melihat raut wajah Amerika yang pucat dan menunduk, Niko semakin yakin kalau Amerika menghindarinya. “Amerika … apa kau baik-baik saja?” tanya Niko lagi, kedua tangannya diulurkan. Amerika menggeleng untuk kesekian kalinya dan berkata dengan suara bergetar, “Jangan mendekatiku?” Kedua alis Niko terangkat mendengar apa yang dikatakan Amerika. Melihat sikap Amerika, Karina yang berdiri tidak jauh dari mereka merasa kesal dengan sikap Amerika. “Hei, kau gadis bodoh. Apa yang sudah kau lakukan. Nik sudah berbaik hati ingin membantumu.” Teriak Karina keras.
Mobil yang ditumpangi Niko dan Amerika melesat meninggalkan Hotel de Paris.Niko yang duduk di belakang kemudi sesekali melirik pada Amerika yang duduk di sampingnya.Amerika menarik napas panjang, saat itu juga dia bertanya pada Niko dengan nada pelan.“Apa aku boleh membuka jendela kacanya?”Niko yang mendengar langsung mengangguk sambil menjawab, “Hm …”Dari sudut bibir Niko, dia tersenyum kecil melihat Amerika sedikit santai.“Apa kau sekarang sudah merasa baikan?” tanya Niko dengan suara ragu-ragu.Amerika yang baru saja membuka kaca jendela mobil, mengangguk lalu menoleh, rambutnya tersa