Share

62. Sembunyi di Kamar Perawan

“Lo udah nggak mau ngurus Bolu lagi?” tanya Danish mulai tak enak hati.

“Bukan gitu.” Sayna bergumam pelan. “Gue... sori, Nish.” Gadis itu tidak meneruskan, dia jusru menggulingkan tubuhnya dan meringkuk di tempat tidur dengan wajah menghadap Danish.

“Bilang,” desak Danish merasa gadis itu tidak selesai dengan kalimatnya.

“Gue mau lo ke sini tanpa alasan apa-apa.” Sayna mengatakannya sambil memicingkan mata. “Ke sini aja, jangan karena mau antar makanan Bolu atau apa. Kita kan temenan. Emang gue nggak bisa jadi alasan lo buat main ke sini?”

“Gue nggak pernah setuju kalau kita cuma teman, Sayna.” Danish berujar tidak senang.

“Ya, apalah itu pokoknya.” Gadis itu merengek frustrasi. “Kalau mau ke sini, ya ke sini aja, jangan nunggu pakan Bolu habis. Itu sih bisa gue beli sendiri.”

Danish terkekeh pelan melihat tingkahnya.

“Ma

Chapitre verrouillé
Continuer à lire ce livre sur l'application

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status