Hey, Danish!

Hey, Danish!

By:  Vinnara  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
16 ratings
78Chapters
28.6Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

"Say, lo mau jadi pacar gue nggak? Kalau nggak mau ya udah, gue aja yang jadi pacar lo."Bagi Danish tawuran adalah hiburan. Tidak perlu balok kayu, pedang panjang atau senjata ramah lingkungan untuk menaklukan lawan, sebotol sunblock bisa diandalkan untuk menghadapi sekolah musuh. Sebab panas matahari bisa membakar kulit dan pukulan balok di tubuh tidak lebih menyeramkan dibanding ancaman kanker. Lagipula glowing butuh usaha dan wajah gantengnya harus dijaga.Danish akan menghadapi mereka dengan tangan kosong, kecuali kepepet boleh ambil balok. Namun dia jatuh hati pada seorang gadis anak perwira TNI. Tentu saja itu sebuah tantangan bagi siswa badung yang gemar tawuran. Apakah gadis itu akan berhasil Danish dapatkan?

View More
Hey, Danish! Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Evita Sahara
bagussss bangetttt
2023-08-08 22:05:24
1
user avatar
indrya harti
bagus bgt suka semua novel othor vinnara
2023-03-18 20:06:02
0
user avatar
Sekar Ayu Wulandari
Cerita yg menarik, bagus, banyak pesan moralnya..
2023-01-12 05:24:54
0
user avatar
Mel Rinkuta
Keren novelnya...
2022-09-29 23:25:41
0
default avatar
nathandmk577
seru bget cerita nya lucu teringat semasa SMA
2022-03-05 23:39:01
0
user avatar
SuKuMu
cerita yg seru n kalimat2 yg bikin ketawa ngakak smpi dilihatin orang sekitar..
2022-02-19 20:21:38
0
default avatar
troyshund
ini cerita nya bgus bget lucu lagi masa2 di SMA trus konflik cinta cintaan gtu lah tp knp bintang nya g nyala ya
2022-02-10 01:07:44
0
user avatar
malapalas
BACA novel berjudul :FREL. Banyak kejutan di dalamnya. Selain tentang cinta segitiga yang bikin baper, gemes dibumbui humor dan mengharubirukan, kalian akan disuguhi dg persahabatan, keluarga, luka dan rahasia di masa lalu orangtua yang akan membuat cerita lebih seru dan menjungkirbalikkan perasaan.
2022-02-02 13:33:51
0
default avatar
sipayungmargaria
ini cerita nya seru bget sumpah kocak
2022-01-09 20:20:11
0
user avatar
ms huang
ceritanya bgs .... aku singgah bawa 5* kk...smangattt yaaa.... intip karyaku juga yukkk kk...judulnya KEKASIH BRENGSEKKU. hari ini up bab 18. cerita ttg hubungan toxic yang sering juga kita jumpai dikehidupan nyata. makasiii kk ...
2021-12-16 14:28:16
0
user avatar
Diyah Dhee
Ini prekuel dinara di apps sbelah kah thor?
2021-12-05 06:57:18
0
default avatar
pinasesa3
sumpah lucu bget sampai pegel pipi
2021-07-23 15:53:14
1
user avatar
Reyin Damanik
lucu bget sumpah hahahha si bapak mau jula tanah se ember buat nutup tai kucing
2021-07-22 23:27:10
2
user avatar
Mimi Papap
seru lucu cerita nya
2021-07-22 18:12:01
2
user avatar
Vinnara
Prekuel Miss Antagonist
2021-07-06 01:42:32
1
  • 1
  • 2
78 Chapters
1. Panglima Perang
Danish membuka kaca mobil dan menjulurkan sedikit tangannya keluar, merasakan panas matahari yang sengit membakar kulit, kemudian buru-buru menarik tangan dengan kulit suci itu dan menutup rapat jendelanya kembali.“Bener-bener neraka bocor ke Jakarta,” dumelnya sembari merogoh-rogoh produk perawatan kulit, ada yang dikemas dalam botol dan beberapa lagi berbentuk tube. Danish membaca labelnya satu persatu.Ada banyak jenis merek krim pelindung matahari yang dia koleksi, semua mempunyai fungsi dan kegunaannya tersendiri. Ada plus dan minusnya. Mulai dari yang berbentuk krim seperti pasta, encer seperti air, kental seperti sperma dan lengket seperti lotion. Danish mengelompokkannya dalam beberapa jenis. Dan berhubung hari ini panasnya bukan main, mungkin mirip dengan panas di Arab atau Mesir, Danish memilih salah satu produk yang dikirimkan kakak kandungnya dari Qatar.Fotoprotector ISDIN dengan kandungan SPF 50+ be
Read more
2. Sayna Lalisa
“Teh, kata Ibu cepet turun. Ayah mau berangkat!”“Iya, sebentar.”Sayna menyemprot hair spray sekali lagi ke poninya yang masih setengah kering, penempatan waktu yang pas adalah koentji, agar poninya nanti tetap kokoh dan tidak goyah walau ada badai melanda sekalipun. Kemudian setelah memastikan semuanya siap, sunscreen, moisturaizer, pelembab bibir dan setting spray terpasang sempurna di wajah, dia segera menyambar tasnya dan berlari menuruni anak tangga.“Tuh nya, udah dibilangin kalau bangun tidur teh langsung bangun! Jangan mantengin Hp dulu, giliran udah mepet gini buru-buru semua.”Perkenalkan, beliau adalah ibu kandung Sayna. Linda Widya Monalisa, seorang kepala sekolah di salah satu SMP terakreditasi A daerah Jakarta Selatan. Sangat disiplin, menghargai waktu dan menyayangi sekolah juga murid-murid didiknya sepenuh hati.“Iya, Ibunda, maaf. Teteh
Read more
3. XXX
Pertarungan hari ini adalah gagal—dalam kacamata Danish. Karena dia dapat oleh-oleh goresan halus di pipi yang membuatnya jengkel sendiri. Ketika plester dibuka, Danish bisa melihat lukanya memenjang, untung tipis jadi tidak perlu operasi plastik. Karena ya... kalau sampai lukanya lebih dalam daripada ini, Danish pasti akan segera melakukan tindakan yang lebih serius dari sekedar menutupinya dengan plester bergambar hati.“Bagaimana perasaan Anda, nyet? Perlu kita antar ke Thailand buat operasi?”“Operasi apaan?” Danish keheranan.“Operasi kelamin.” “Tai!” Danish mengumpat Angga yang bertingkah seolah-olah tengah menjadi reporter dengan menyodorkan botol air mineral sebagai mikrofon ke hadapannya. Lalu dia tertawa keras, Angga dan Aryan mungkin tidak mengerti apa yang Danish rasakan saat ini. Mereka tidak tahu, karena... mereka nyaris memiliki segalanya.Aryan yang kaya dan pintar, begitu
Read more
4. Semakin Dekat
Akhir-akhir ini murid-murid SMA Nyusu dihebohkan dengan kabar simpang siur dari seorang gadis cupu yang baru saja menyatakan cinta pada salah satu bintang idola di sekolah. Dan kabar buruknya, si tersangka menempati kelas 2 IPA 3, kelas yang sama dengan Sayna. Gadis itu bernama Hanin, salah satu murid terpintar di sini, namanya selalu berjejer di urutan atas, tapi Hanin kurang suka bergaul dengan teman sekelas. Teman-temannya justru terdampar di kelas IPS dan orang yang disukainya malah berada di kelas sebelah, 2 IPA 1, Aryandra Yasa.Sayna tidak tahu kenapa Hanin jauh-jauh menyukai bintang di kelas lain sementara di kelas mereka sendiri sudah ada bintang seterang Danish Adiswara. Eh, barusan dia bilang apa? Danish bintang? Duh, semoga tidak ada yang mendengar suara-suara absurd dari kepalanya ini.Danish, hari ini ada plester yang menempel di pipinya. Plester bergambar dinosaurus, itu pasti karena kemarin. Sayna tahu kenapa Danish tidak datang latihan ke klub taekwond
Read more
5. Sayna atau Sayang?
“Kak Danish!”“Hai ...” Danish menyapa kerumunan anak kelas satu yang... kalau tidak terlalu pede sih, memang setiap pagi berjaga di sana demi menantikan kedatangannya, juga Aryan dan Angga. Mereka bilang, tiga anak Konoha adalah sumber asupan vitamin dan gizi di pagi hari agar semangat ke sekolah. Danish bangga karena pamornya mengalahkan Energen maupun Coco Crunch.“Kak Danish, mukanya bening banget kayak ubin masjid yang udah disemprot disinfektan. Suci, bersih, steril ...”Tawa anak-anak itu menggema, sementara Danish hanya menyunggingkan senyum dan terus berjalan menuju kelas. Dia datang agak terlalu siang karena sudah banyak orang di sekolah hari ini, tidak bisa bertemu dengan Sayna pagi-pagi.Danish berdiri di depan cermin kelas yang seukuran dengan tubuhnya, merapikan rambut, mencoba mengabaikan jerit-jerit kecil tertahan dari anak perempuan di kelas. Yang Danish tidak paham, sampai kapan mereka tidak t
Read more
6. Sayna Lalisa
Kepala Danish rasanya berasap setelah mengerjakan dua jam penuh pelajaran Matematika bagian Matriks. Kalau saat pelajaran Fisika ada trampolin di dalam kepalanya, hingga membuat rumus-rumus itu memantul, kali ini sepertinya ada yang sedang menggoreng lele di sana. Apinya besar dan panas, persis penjual pece lele kebanyakan di sepanjang jalan Danish pulang. Selain harus menghitung dan menyebutkan jumlah Ordo, dia juga harus mempelajari tentang transpose. Ada yang paham di sini? Danish pusing, dia harus belajar dua kali lipat lebih banyak dan lebih keras dari orang-orang kebanyakan untuk membuatnya benar-benar mengerti. Sebab Danish memang sepayah itu. Katanya ya, kecerdasan itu diturunkan oleh ibu kandung. Berarti ibunya Danish pilih kasih karena hanya menurunkan kecerdasannya pada Dinara. Sementara Danish kebagian remahannya pun tidak. Semuanya dibawa oleh Dinara yang tamak akan kepintaran. Untung saja Danish ganteng paripurna. Jadi itu semua tidak masalah, s
Read more
7. Danish Adiswara
“Sayna, gue boleh mampir ke rumah lo nggak, kebetulan kan ki—”“Nggak boleh,” jawab gadis berponi itu dingin. Tipe orang yang tidak suka berpura-pura atau tidak enakan pada ajakan orang lain kira-kira merasa dirinya kurang nyaman.“Kenapa?”“Keluarga gue takut sama anjing.”Lalu dia pergi, begitu saja, meninggalkan pemuda yang tadi mengajaknya bicara sambil membawa sebungkus Twisko rasa jagung bakar dan tangan kirinya menggenggam minuman dengan label Teh Kotak.Danish memerhatikannya saat itu sambil sibuk menahan tawa, sekitar tiga tahun yang lalu, saat pertama kali mereka bertemu di klub taekwondo. Gadis itu bernama Sayna Lalisa Ghissani, Danish baru mengetahuinya beberapa waktu kemudian. Dan Sayna adalah gadis paling aneh yang dia kenal. Sayna tidak ramah, tidak pada siapa pun, termasuk kepadanya.Padahal Danish kurang apa? Kurang ganteng? Tidak mungkin. Kurang baik? Rasanya tidak. Kura
Read more
8. Langkah Awal
 “Nggak pulang bareng gue aja?” tanya Danish pada gadis itu. Hari beranjak malam, matahari sudah terbirit dari kaki langit, lampu-lampu jalan mulai menyala, dan Danish menghabiskan waktu satu jam di tukang kunci—bersama gadis itu. Mereka duduk berjauhan dan sesekali melempar obrolan. Sampai... semuanya selesai dan Danish merasakan ketidakrelaan sebab artinya dia dan Sayna harus berpisah.  Lebay sekali, ya Tuhan... “Jaketnya cuma satu,” jawab Sayna berdalih. “Dan ini udah mau malam, dingin kalau yang pakai cuma salah satu dari kita aja. Gue udah pesen takol.” Gadis itu membuka jaket dan menyampirkannya di bahu Danish. Anehnya, Danish merasa itu bukan hal yang asing, padahal biasanya dia selalu menghindari sentuhan dari anak-anak perempuan. Apalagi yang dibonceng di belakangnya, Danish selalu bergidik geli kalau salah satu dari mereka mencoba memegang pinggang, atau bahkan hanya bersandar pada tas sekolahnya. Dia selalu cari
Read more
9. One Step
      “Nggak semudah itu, Ferguso,” jawabnya setelah menghabiskan dua porsi es krim dan waffle padahal tadi seingat Danish gadis itu bilang bahwa dia sudah makan. Apakah waffle bukan makanan? Pencuci mulut saja? “Terus? Gue harus gimana biar kita bisa pacaran?” Sayna tampak memikirkan sesuatu, dan Danish penasaran dengan pemikiran gadis itu. Mengejutkan sekali hari ini, tiba-tiba saja Danish mengutakan perasaannya secepat dia menyadari perasaan itu beberapa hari yang lalu. “Gue nggak mau lo ikut tawuran, ngumpul sama anak geng—” “Oke.” Danish memotongnya cepat. Semudah itu memang, asal demi Sayna, hanya Sayna, karena Sayna. Lagipula dia tahu bahwa hal-hal yang Sayna larang memang tidak baik. “Dan nggak ikut remedial terus,” sambungnya lagi, yang justru membuat Danish terperangah. “Gimana caranya gue nggak ikut remedial kalau nilai gue nggak cukup? Nggak lulus KKM?” Dia kebingungan.
Read more
10. Langkah Kedua
Hari ini Danish tidak membawa si Jalu ke sekolah, dia diantar ibunya pagi-pagi dengan Mercy yang jarang dia naiki, lalu berencana pulang dengan Sayna naik angkutan umum. Tapi sejak kerusuhan di kelas tadi, tentu saja gejolak dan lonjakan besar tidak dapat dihindari, Sayna langsung berubah. Dia tampak marah, beberapa anak bertanya dan Sayna tentu saja menampiknya. Dia terlihat keberatan dengan kabar yang berembus di kelas, dan mungkin akan menyebar di seantero sekolah tak lama lagi.Memang se-aib itu Danish baginya, padahal Danish sudah janji untuk tidak ikut tawuran dan belajar yang giat agar tidak remedial terus setelah ulangan maupun ujian.“Pergi lo,” usir Sayna kepadanya saat Danish berjalan tepat di belakang gadis itu menuju halte Transjakarta terdekat dari sekolah.“Gue nggak bawa motor, jadi mau naik bis.” Danish membela diri, dan tetap berjalan di belakangnya. “Kita satu jurusan kan, ya?” tanyanya kemudian, padahal Dan
Read more
DMCA.com Protection Status