Share

Chapter 108

Brankar tempat Dina berbaring kini didorong oleh dua orang suster menuju ruang operasi. Sepanjang langkah kaki menapak, Suami Dina selalu setia mendampingi. Dengan tangan yang saling menggenggam erat, juga pandangan yang enggan terpisah. Keduanya terlihat saling menguatkan, dengan cinta dan keyakinan akan harapan.

Di depan pintu ruang operasi, brankar dihentikan. Sejenak memberi waktu untuk kedua insan yang sejak tadi tak terpisahkan.

"Aa', ingat pesan Dina ya? Doakan terus Dina, doakan keselamatan bayi kita. Jangan lupa untuk terus berbaik sangka pada Allah, dengan terus merayuNya dalam doa, tunjukkan bahwa kita percaya akan kuasaNya." Dina kembali menyampaikan pesan yang entah sudah ke berapa kali ia katakan pada suaminya.

"Pasti, saya tidak akan melupakan pesan kamu, Din. Kamu juga di dalam tolong berjuang, ya! Tunjukkan kekuatan seorang Addina Amalia Zahra, yang mampu merubah hati sekeras batu, menjadi cair sebab kehangatannya.

Janji sama saya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status