Share

extra part 1

Extra Part

Sudah terhitung tiga hari sejak kelahiran Kamila ke dunia. Kondisi Dina berangsur membaik. Ia bahkan sudah bisa duduk dan berjalan ke kamar mandi sendiri, tentunya tetap dengan pengawasan suaminya.

Hanya saja Dina masih belum terlihat bahagia, sebab antara ruangannya dan ruangan bayinya masih harus dipisah. Kondisi bayi yang lahir prematur membuatnya harus ditahan untuk dirawat di NICU, membuat waktu untuk berjumpa dengan Bunda dan Ayahnya sangat terbatas.

Seperti pagi ini, hal yang pertama kali diminta Dina saat membuka mata adalah menemui putrinya. Putri yang digadang-gadang akan menjadi anak semata wayangnya, sebab rahimnya sudah diangkat dan dinyatakan tidak bisa hamil untuk selamanya.

"Sabar ya, Din, ini masih terlalu pagi, kamu bersih-bersih dulu, terus sarapan, tunggu dokter visite, baru kita main ke Kamila, oke?" ucap Al merayu istrinya agar tetap sabar dan tidak memaksakan diri untuk datang ke NICU di pagi buta.

"Tapi, A', Dina tuh pengen deh, liatin anak kita wakt
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status