Share

Chapter 95 B

"Al mau ke mana sih? Kok buru-buru gitu? Istri lagi sedih bukannya dihibur malah sibuk sendiri, dasar kulkas sepuluh pintu!" gerutu Vio dalam hati.

Hal yang sama juga dilakukan oleh Dina, "Aa' Al ngapain sih? Bukannya menghibur istri yang lagi sedih, malah kabur," batin Dina menggerutu.

Sedangkan Al yang sudah berhasil menghentikan langkah mbak-mbak yang membawa rujak cingur itu mulai melakukan negoisasi.

"Mbak, maaf sebelumnya, boleh tidak saya beli rujak cingurnya satu? barusan di Yu At sudah habis stok cingurnya," pinta Al baik-baik.

"Aduh, Om, nggak bisa. Ini mau buat suguhan tamu, aku buru-buru! Dah pakai kikil aja Om, sama aja kok, biasanya Yu At punya stok kikil," balas si Mbak, enggan.

"Tolong, Mbak. Itu kan mbaknya bawa banyak rujaknya, saya hanya butuh satu, untuk istri saya yang sedang ngidam. Tolong banget ya, Mbak, saya sudah datang jauh-jauh dari Surabaya demi bisa memenuhi keinginan istri saya yang sedang ngidam," rayu Al pada mbak-mbak dengan postur tubuh over size itu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status