Share

Bab 20.B

"Ya saya sih pasrah aja, ibu-ibu. Kalau suami kita direbut pelakor, ikhlaskan aja buat apa lelaki bej4t dipertahankan, suatu saat bej4tnya bakal kumat lagi," sahutku, bibir ini gatal sekali kalau ga bicara.

Kirana bibirnya cemberut, emang dia saja yang bisa menyindir, aku juga bisa kali.

Acara arisan dimulai, Alhamdulillah aku yang dapat. Uang sebesar lima puluh juta berpindah ke tanganku, aku bingung mau diapakan uang ini.

"Selamat ya, Mbak, Risti. Baru aja pulang liburan sekarang dapat arisan beruntung banget Mbak ini." Mbak Seli memuji.

"Alhamdulillah, Mbak Seli, saya akan belanjakan uangnya buat peralatan bayi, mungkin ini rezeki si kecil." aku mengelus perut yang masih rata.

"Duh aku juga jadi pengen hami lagi nih, kayanya asyik ya hamil Mbak Risti ga mabok," sahut Bu Sisca dia panasan juga orangnya.

Aku liburan ke Singapura dia mau juga ke sana, aku hamil dia pun ikutan mau hamil, ada-ada saja.

"Ayo dong, Mbak, bikin lagi mumpung masih muda genjot terus," sahutku bersemangat.

Ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status