Share

Khayalan vs Kenyataan

"Tapi aku nggak mau anak iblis ini, Ta!" jeritku tertahan sambil memukul-mukul perut. Benci, muak sekali rasanya. "Nggak mau, Ta. Arnold jahat, jahat banget! Oh, Batik pasti kecewa banget sama aku kan, Ta? Batik pasti marah banget!" 

Uta melepaskan pelukan, memegang erat-erat kedua tanganku. "Jangan, jangan kamu pukuli dia Hill! Bayi ini nggak salah apa-apa, Hill. Bayi ini suci dan kamu … Ya ampun Hill, Tuhan pasti tahu kalau ini kecelakaan. Karena Tuhan Maha Melihat, Maha Mendengar."

Sampai di sini air mataku justru semakin membanjir bandang. Sakit, sesak seluruh rongga dadaku. Masih tidak terima rasanya dengan apa yang sudah terjadi. "Lepaskan tanganku Ta, lepaskan. Aku, aku … Malu, malu banget. Rasanya nggak sanggup lagi buat ngelanjutin hidup ini, Ta. Nggak sanggup!"

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status