Share

106. Perasaan Berbeda

Arnold hanya diam seraya membiarkan Sofia duduk, dengan tangisan yang belum saja terhenti sejak tadi. Tangan pria itu terasa kaku, walau hanya untuk membantu Sofia untuk mengusap air matanya.

‘Apa kau sangat menderita selama ini, Sofia?’ tanya Arnold pada hatinya sendiri. ‘Apa seorang bajingan sepertiku pantas mendapatkan maaf darimu?’

Batin pria itu terus bergelut. Melihat Sofia yang menangis di depannya, membuat perasaan bersalah dalam dirinya kian besar.

Sampai di mana Sofia terdiam setelah cukup lama terisak. Ruangan yang dingin itu terasa semakin dingin. Tidak ada suara yang terdengar sama sekali. Hanya denting jam beberapa saat lalu, yang terdengar dan berhasil membuat Sofia tersadar.

“Maafkan aku.” Hanya dua kata itu saja, yang masih mampu keluar dari bibir Arnold, yang sedang menatap Sofia dengan tatapan berbeda-beda.

Rasanya dia terlalu malu, untuk banyak berbicara kepada Sofia. Bahkan dia sudah merasa m

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status