Share

30. Bijak

"Iya heran lah Om, Om kan biasanya gak pernah naik pesawat kalau lagi pergi." Ucap Naya sewot.

"Pernah tuh, kalau ke luar kota kan selalu naik pesawat." Kilah Doni.

"Iya tapi kan yang jauh Om!" Sentak Naya yang tak mau kalah.

"Bandung luar kota bukan?" Tanya Doni.

"Iya luar kota lah."

"Nah itu tau kan kalau Bandung luar kota, yang namanya luar kota mah udah pasti jauh kan? Terus masalahnya dimana?" Naya mendengkus kesal lalu ingin beranjak dari ranjang Doni namun dicekal oleh Doni.

"Mau kemana?" Tanya Doni dengan tangan masih mencekal tangan Naya.

"Mau bobok, udah malem. Om kan juga mau istirahat besok ke luar kota." Ucap Naya tak santai.

"Kamu marah?" Tanya Doni ketika menyadari wajah Naya berubah merah padam karena marah.

"Enggak!" Naya mencoba melepas cekalan Doni.

"Kamu marah?" Tanya Doni lagi sampai Naya mau mengakui kemarahannya.

"Enggak Om." Kilah Naya yang berhasil membuat Doni menutup la

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status