Tiba-tiba, suasana ruangan terasa tegang saat hasil tes DNA akhirnya keluar. Farez duduk berdampingan, menunggu dengan perasaan campur aduk. Mereka tidak sabar untuk mengetahui kebenaran yang selama ini mereka cari.Faisal, yang menjadi perantara dalam proses ini, membawa hasil tes DNA dengan hati-hati. Ia menghampiri Farez dengan penuh perhatian. Dalam diam, ia menyerahkan amplop berisi hasil tes DNA kepada Farez.Farez meraih amplop tersebut, detik-detik berjalan dengan lambat. Hatinya berdebar kencang, terisi kecemasan dan harapan yang begitu besar. Dengan tangan yang gemetar, ia membuka amplop dan mulai membaca hasil tes DNA dengan cermat.Saat membaca hasil tersebut, wajah Farez berubah menjadi campuran antara kelegaan, syukur, dan juga kebingungan. Tidak ada keraguan lagi, hasil tes DNA dengan jelas menunjukkan bahwa Farez adalah ayah biologis dari Aurora.Sesaat tak ada yang mengucapkan sepatah kata pun. Farez saling menatap, menghadapi kenyataan yang begitu mendalam. Segala ra
Yumna pulang kerja dengan hati yang lega setelah seharian bekerja keras. Saat memasuki pintu rumah, dia merasa terkejut melihat Rizky dan Aurora sudah ada di rumah. Yumna dengan senyum lebar menghampiri mereka, merasa bahagia bisa melihat keduanya pulang dengan selamat dari taman. Yumna mengelus lembut rambut Aurora sambil bertanya, "Bagaimana perjalananmu, sayang? Apa kalian berdua memiliki waktu yang menyenangkan di taman?" Aurora dengan gembira menceritakan petualangan mereka, sementara Rizky tersenyum melihat kebahagiaan putrinya. Yumna merasa terharu melihat kedekatan Rizky dengan Aurora, dan dia merasa beruntung memiliki Rizky sebagai saudara yang selalu peduli dan melindungi putrinya. Yumna merasa damai dan penuh syukur melihat kebahagiaan di dalam rumah mereka.Yumna duduk di ruang keluarga, memandang Rizky dengan tatapan hangat. Perlahan-lahan, hatinya mulai menerima keberadaan Rizky sebagai saudara kandungnya. Dia menyadari bahwa Rizky hadir untuk memberikan cinta dan duku
Satu minggu telah berlalu sejak Yumna dan Rizky mengetahui kebenaran tentang hubungan mereka sebagai saudara kandung. Dalam waktu singkat, ikatan di antara mereka semakin erat. Yumna merasa terharu melihat bagaimana Rizky dengan tulus menerima kehadirannya dan Aurora sebagai keluarga. Mereka sering menghabiskan waktu bersama, berbagi cerita, dan saling mendukung dalam segala hal. Yumna merasa bahagia memiliki seorang saudara seperti Rizky yang selalu ada untuknya. Rizky juga merasa senang bisa menjalin hubungan yang lebih dekat dengan Yumna dan Aurora. Ia merasa terpanggil untuk melindungi dan menyayangi mereka sebagaimana seorang kakak. Kehadiran Rizky memberikan kehangatan dan kepercayaan diri kepada Yumna, dan mereka saling mendukung dalam menghadapi segala tantangan hidup. Meskipun baru sepekan bersama, Yumna dan Rizky sudah merasakan betapa berartinya memiliki satu sama lain dalam kehidupan mereka. Hubungan mereka sebagai kakak adik semakin kuat, dan mereka berjanji untuk selal
Hubungan antara Farez dan Yumna di kantor semakin dekat seiring dengan keputusan Yumna untuk memberikan kesempatan kepada Farez untuk bertemu dengan Aurora. Mereka mulai saling mendukung dan bekerja sama dengan lebih baik, menjalin kepercayaan dan kerjasama yang erat. Setiap kali mereka berdua berada di ruang kerja, mereka dapat merasakan kehangatan dan kebersamaan yang tumbuh di antara mereka.Namun, di tengah kebahagiaan yang mereka rasakan, Yumna juga merasa cemas dan khawatir. Dia takut bahwa semua rahasia dan hubungan tersembunyi ini akan terbongkar dan menghancurkan karirnya. Yumna telah membangun reputasi yang baik di kantor, dan dia tidak ingin hal ini mengganggu hubungannya dengan Farez, Aurora, atau bahkan kariernya sendiri.Yumna merenung sejenak, mempertimbangkan risiko dan konsekuensi yang mungkin terjadi. Dia tahu bahwa untuk menjaga segalanya tetap aman, dia harus berhati-hati dan menjaga kerahasiaan mereka. Dia harus menemukan keseimbangan antara kehidupan pribadinya d
Di dalam dapur yang hangat, Yumna sibuk mengaduk-aduk bumbu di dalam panci besar sementara Mbok Marni dengan cekatan memotong-motong sayuran segar. Aroma rempah yang sedap menguar di udara, menciptakan suasana yang menggugah selera.Sambil mengaduk dengan penuh konsentrasi, Yumna tersenyum melihat keahlian Mbok Marni dalam memotong sayuran dengan presisi. Ia berterima kasih atas kehadiran Mbok Marni dalam hidupnya, seorang wanita yang selalu setia mendampinginya dan memberikan dukungan di setiap langkah perjalanan hidupnya.Tidak hanya sebagai penolong di dapur, Mbok Marni juga menjadi pendengar setia bagi Yumna. Ia tahu betapa berharganya kehadiran Mbok Marni yang selalu ada di sisi Yumna, mendukung dan meringankan beban hatinya.Dalam kebersamaan di dapur yang penuh canda tawa, Yumna merasa diberkati memiliki Mbok Marni sebagai anggota keluarga yang tak terpisahkan. Mereka saling melengkapi, saling mendukung, dan bersama-sama menciptakan momen-momen berharga di balik setiap hidangan
Hari Minggu yang cerah dan hangat, Yumna mengajak Aurora pergi ke mall untuk menghabiskan waktu bersama. Mereka berdua berjalan bergandengan tangan di lorong-lorong yang ramai dengan toko-toko dan pengunjung yang sedang berbelanja. Yumna merasa senang melihat Aurora yang begitu antusias mengelilingi toko-toko dan tertawa riang setiap kali melihat sesuatu yang menarik perhatiannya.Mereka mengunjungi berbagai toko pakaian, berhenti sejenak di toko mainan untuk melihat berbagai mainan yang menarik. Yumna dengan sabar mendengarkan Aurora menceritakan betapa ia menginginkan mainan-mainan tersebut. Mereka juga mampir di toko buku, tempat Aurora mengambil beberapa buku cerita yang menarik perhatiannya.Setelah berkeliling dan berbelanja sejenak, mereka berdua duduk di food court untuk makan siang. Yumna melihat wajah Aurora yang berbinar-binar kegembiraan, dan dia merasa begitu bahagia bisa memberikan pengalaman yang menyenangkan kepada putrinya. Mereka berdua mengobrol sambil menikmati hid
Awalnya, Aurora merasakan kebingungan dan keraguan saat bertemu dengan Farez. Dia belum sepenuhnya yakin apakah lelaki itu benar-benar ayahnya. Namun, seiring berjalannya waktu, Aurora mulai merasakan adanya kehangatan dan kebaikan dalam hubungan mereka.Farez dengan sabar mendekati Aurora, memberikan waktunya untuk mengenalnya dan membangun kepercayaan. Dia membawakan mainan yang Aurora sukai, bermain dengannya, dan melibatkannya dalam kegiatan yang menyenangkan. Melalui tindakan-tindakan tersebut, Farez berusaha memenangkan hati putrinya.Perlahan tapi pasti, Aurora mulai melupakan ketakutan awalnya dan terbuka terhadap Farez. Dia melihat kebaikan dalam tatapannya, mendengar kehangatan dalam suaranya, dan merasakan kasih sayang yang tulus dalam setiap pelukan. Aurora mulai merasakan kebahagiaan yang lama hilang dalam kehadiran ayahnya.Setiap kali mereka bermain dan tertawa bersama, Aurora merasakan ikatan antara mereka semakin kuat. Dia merasa aman dan dilindungi di samping Farez.
Setelah menghabiskan waktu yang menyenangkan bersama teman-temannya di mall, Diana melangkah dengan hati yang sedikit terasa berat ketika ia memasuki pintu rumahnya. Langkahnya terasa berat seolah-olah memikul beban yang baru saja ditemuinya.Suasana rumah terasa hening, tapi keheningan itu tidak dapat mengusir keraguan yang menghantui pikiran Diana. Ia meletakkan tas belanjaannya dengan perlahan di dekat pintu, dan perlahan-lahan mengelus dada, mencoba menenangkan perasaannya yang kacau.Dalam diam, Diana mencari keberanian untuk menghadapi apa yang sedang terjadi dalam hatinya. Ia menyadari bahwa cemburu yang dirasakannya bukanlah sesuatu yang sehat dan ia harus menyelesaikan rasa itu dengan bijak. Namun, bagian lainnya masih terus terasa cemburu dan ingin tahu lebih banyak tentang hubungan antara Farez dan keluarga barunya.Dengan perasaan campur aduk, Diana mengambil nafas dalam-dalam dan melangkah menuju ruang tengah. Cahaya remang-remang memancar dari lampu-lampu hingga menerang