Tyas menarik tangan Billy sebelum melangkah menjauh membuat langkahnya terhenti menatap wanita yang berada di ranjangnya, dimana Tyas tampak berantakan dengan rambutnya yang tergerai bebas.
“Aku tidak masalah dengan hal itu hanya saja rencana kamu harus berhasil demi kebahagiaan ibu.”
“Apa yang ibu rencanakan dibelakangku?”
Tyas tersenyum “kamu tidak perlu tahu apa yang direncanakan ibu karena kita memiliki tugas yang berbeda” Billy mengernyitkan dahinya “aku harus hamil anakmu agar kamu terbebas dari wanita itu.”
Tyas mendekati Billy dengan mencium bibirnya penuh gairah membuat Billy membalas ciuman Tyas tidak kalah panasnya, mendorong tubuh Tyas hingga berbaring di ranjang tanpa melepaskan ciuman mereka berdua. Tangan Tyas berusaha membuka pakaian Billy dengan memasukkan tangannya kedalam, Billy membuka pakaiannya secara keseluruhan hingga telanjang. Menatap tubuh Tyas yang berada dibawahnya dimana cairan mereka masih berada di vagina wanita itu, me
Cafe dan ruangan Zee adalah tempat yang tepat membahas mengenai perjanjian pernikahan mereka berdua, menatap dalam diam saat Billy membaca apa yang ditulisnya beberapa hari lalu. Malam setelah mereka melakukan dengan cepat di sofa ruangannya setelah itu tidak bertemu, Zee tidak peduli karena memang berharap tidak bertemu dengan pria yang ada dihadapannya dan dirinya tahu jika pria ini beberapa hari itu bersama wanitanya. “Urusan masing – masing?” Zee mengangguk tegas “tidak ada urusan masing – masing.” Zee mengangkat bahu “apa kamu mau saat bersama wanita itu secara tiba – tiba aku hubungi?” Billy terdiam “aku menghargai waktu kalian untuk bersama.” Billy menatap tajam pada Zee “atau kamu yang menginginkan berduaan dengan lelaki itu?” Zee hanya diam malas membalas perkataan Billy yang semakin membuat Billy emosi “kamu tidak akan lepas dari aku kapan dan dimana pun.” “Kalau memang sudah selesai dan tidak ada perubahan besok bertemu di kantor pengacara
Sudah sangat yakin untuk menghadapi ini semua dan Zee sudah tidak peduli akan apa yang Billy lakukan saat ini, persiapan sudah berjalan sebagaimana mestinya yang dikerjakan oleh jasa yang mereka sewa dan Zee tidak tahu bagaimana dengan konsep yang dibuat. Setiap hari hanya berada ditempat anak – anak bersama temann – temannya, jika Billy ingin bertemu akan berada di apartemen Zee yang kali ini melakukan didalam kamar karena sudah terpasang kamera dan terakhir hubungannya dengan Gerald tetap seperti biasa hanya saja saat ini Zee sudah lebih sering bermain ditempat Gerald. “Pernikahan kamu sudah akan berjalan beberapa hari lagi dan saat ini masih berada disini” Zee cemberut mendengar perkataan Gerald dengan menyandarkan kepalanya di da.da bidang pria yang mencintainya ini. “Mas benaran menungguku?” menatap Gerald penuh selidik yang hanya mengangguk pelan “meski aku hamil anak dia?” Gerald mengangguk “aku akan menganggap anak itu sebagai anakku sendiri, kita sud
Pernikahan berjalan dengan lancar dimana tidak ada kesalahan sama sekali saat mengucapkan kata depan papinya, satu hal yang masih Zee rahasiakan dari banyak orang adalah kehamilan dirinya bahkan Billy tidak tahu jika dirinya hamil. Tanda – tanda wanita hamil tidak tampak dari keseharian, mungkin hanya satu orang yang curiga dengan perubahan dirinya yaitu Erland. Saat Zee menggoda Gerald dimana pria tersebut dapat langsung menebak jika Zee sedang mengandung padahal dalam banyak hal dimana tidak tampak tanda – tanda itu. “Kita akan tinggal disini kalau ibu ingin tinggal disini juga bersama Hera bisa.” Zee menatap Mili yang hanya diam tidak ingin berbicara mengenai hal apa pun pada dirinya, hembusan nafas pelan membuat Zee akhirnya menyerah dan itu semua tidak lepas dari pandangan Billy. Memilih masuk kedalam kamarnya untuk istirahat karena dirinya terlalu lelah menemui beberapa tamu undangan, sedikit berharap anaknya akan baik – baik saja didalam atas apa yang baru saj
Pengakuan Zee yang mengatakan hamil semakin membuat hati Billy tidak tenang ditambah wajah ibunya yang sudah mulai bahagia mendengar berita tersebut, bahkan menghubungi Tyas yang semakin membuat hati Billy tidak tenang dan langsung meminta pulang berikutnya entah untuk apa tapi Billy meminta Hera untuk menemani apa pun yang dilakukan sama ibunya.“Wajah kamu tampak kusut” Billy menatap Endi yang duduk dihadapannya “apa yang terjadi pada pengantin baru ini” memberikan tatapan menggoda yang membuat Billy menggelengkan kepala.“Zee hamil.”Dua kata membuat mereka berdua terdiam, masuk dalam pemikiran masing – masing yang pastinya sama. Saling memandang seakan berkomunikasi satu sama lain melalui tatapan mata, hingga hembusan nafas bersamaan membuat mereka paham akan apa yang terjadi selanjutnya.“Aku akan menjaga Zee semampuku dan kamu selamat mendapatkan apa yang kamu harapkan” Billy menatap tidak terima
Selama masa kehamilan Mili yang merupakan ibu dari Billy lebih sering datang ke apartemen Zee yang membuatnya sedikit bertanya dalam hati, selama pernikahan pun komunikasi Zee dengan Billy tidak banyak hanya pembicaraan singkat dan itu bukan hal penting. Kontrol ke dokter kandungan Billy selalu ikut meski selama disana tidak ada pembicaraan diantara mereka kecuali mereka bertanya untuk urusan masing – masing, Zee lebih banyak bertanya mengenai aktivitas yang dijalani terutama saat pernikahan kakaknya Lucas yang pastinya membutuhkan tenaga besar untuk berada disana.Billy sendiri menjadi sosok suami yang protektif pada istri dan hal itu sering membuat Zee malas, satu hal yang tidak diketahui Billy adalah kesiapan Zee atas semua yang akan terjadi nantinya. Setiap Mili datang dimana Zee selalu bersikap waspada dalam banyak hal ditambah saat ini dirinya sedang hamil diusia menginjak tujuh bulan, Anggi sendiri saat ini juga hamil yang pasti kebahagiaan keluarganya bertambah
Kembali ke ruangan dimana masih penuh dengan banyak orang dan dapat Billy lihat bagaimana ibu mertuanya menangis dalam pelukan suaminya, Leo berjalan kearah Billy dan langsung memukul dirinya tanpa persiapan.“Sudah puas dengan semuanya?” menatap tajam Billy dengan badan Leo dipegang oleh seseorang dimana sepertinya Gerald “dari awal kami sudah menentang itu semua dan sekarang lihat ibumu yang gila melakukan ini semua.”Billy hanya terdiam “bagaimana keadaannya?” menatap mereka semua seakan tidak peduli dengan perbuatan Leo.Boy berjalan kearah Billy dan meminta dirinya serta Bima ikut serta, Billy hanya bisa diam mengikuti apa yang diminta Boy dalam diam. Billy seakan tidak memiliki tenaga untuk membalas apa pun karena saat ini dirinya hanya ingin bertemu dengan Zee dan menatap wajahnya.“Bagaimana Boy?” suara Bima menyadarkannya.“Dokter mengatakan racunnya bekerja dalam dan untung saja kita c
Dokter keluar tepat ketika mereka kembali dimana ingin berbicara dengan Boy, Billy ingin ikut serta namun ditahan Leo dengan memegang bahunya.“Biarkan Mas Boy melakukan apa yang dikatakan Zee dan jangan ikut campur.”“Aku suaminya kalau kamu lupa” menatap tajam Leo.Leo tersenyum sinis “sayangnya disaat seperti ini Zee tidak ingin kamu terlibat didalamnya jadi silakan urus ibumu yang sakit jiwa itu.”Billy ingin menghajar Leo saat mengatakan itu karena bagaimana bisa menghina ibunya meski apa yang dilakukan ibunya tidak baik sama sekali dan bisa membuat istrinya sampai seperti ini.“Kita buat laporan polisi.”Billy menatap tidak percaya atas apa yang Bima katakan “bagaimana bisa kalian melakukan ini pada ibu?”Endi memutar bola matanya malas “kalau kita mendengarkan dia yang ada bisa gila dan sepertinya kamu harus periksa kejiwaan karena semakin lama tidak jauh berbeda
Menatap ragu pada ponselnya saat ini dimana antara memilih Tyas atau menunggu Zee, dimana Tyas mengatakan jika berada di aparment miliknya. Foto yang dikirim Tyas membuat Billy tidak merasakan apa pun seperti selama ini dimana seakan perasaan tentang hal itu hilang dengan sendirinya, bayangan mengenai apa yang dilakukan wanita tersebut membuat Billy sedikit mual.“Kita ke ruangan Zee” tepukan pelan yang dilakukan Leo menyadarkan Billy dari lamunan dan mengikuti langkah Leo pelan.Billy hanya diam mengikuti langkah Leo karena tidak tahu berada dimana ruangan Zee, langkah Billy seketika terhenti saat melihat beberapa orang berada disekitar ruangan dan Leo tampak biasa saja. Billy menatap mereka dengan tatapan bertanya – tanya dan sepertinya akan mencari informasi pada Endi saat mereka bertemu nantinya, Billy menatap ranjang yang kosong dimana tampaknya Zee belum masuk ke dalam ruangan.“Angkat dan kalau memang penting kamu bisa pergi