"Daddy, Mami."Nina berlari memeluk putranya yang ia rindukan dan bergantian memeluk menantunya. kemudian Arkha memeluk putra kesayangan juga menantunya. Dari jauh, Dira dan Hilda saling berpelukan haru melihat semua kembali lagi."Apa kabarmu nak," tanya Arkha tersenyum menatap pada Alden dan Yasmine"Kami baik Dad, seperti yang dilihat.""Daddy bangga sama kamu. Daddy udah menghapus hukumanmu, jadi kembalilah ke rumah," ucapnya tersenyum manis"Maaf Dad, Alden dan Yasmine menikmati seperti ini," ucap Alden sambil memegang erat tangan istrinya pertanda meminta dukunganArkha mengerutkan alisnya menatap keduanya dan Yasmine ikutan berucap"Iya Dad, kita bahagia bisa mandiri," Yasmine menegaskan sambil mengulas senyumanArkha semula kecewa namun melihat raut wajah putra dan menantu terlihat jujur, akhirnya mengiyakan"Baiklah, Daddy ijinkan kalian mandiri. Tapi jangan tolak pemberian dari Daddy."Alden dan Yasmine saling menatap lalu mengangguk bersama. Nina bahagia keluarganya kemba
Saat mereka bercanda bersama, bunyi bel berbunyi pertanda jam pelajaran akan di mulai. Alden mengantar pujaan hatinya terlebih dahulu."Silahkan masuk tuan putri," ucap Alden pada istrinya"Makasih Al," mengulas senyuman"Jangan lupa sayang," ucap Alden menunjukkan pipinya sebelah kiriYasmine tersenyum dan saat akan mencium, ia terkejut ada gurunya di depan mata seketika ia masuk. Sedangkan Alden masih membungkukkan badan, guru tersebut menggeleng kepala"Mau sampai kapan kau membungkuk, Al," tanya Guru wanita pada Alden sambil menatap tajamAlden terkejut dia membuka mata ternyata guru istrinya di depan, seketika ia mendapat jeweran dari guru itu."Aw, bu Nia. He ... maaf.""Kau itu kalau mau pacaran nanti aja, ini mau jam pelajaran ,Al."Saat Alden di jewer tersebut dilihat teman-teman sekelas Yasmine, Yasmine ikutan malu sejadi-jadinya."Huuuuu," sorak semua siswa menatap Alden menggarik kepalanya yang tak gatal dan masih sempat melambaikan tangan untuk istrinya."Udah sana nant
Saat Alden membukakan pintu mobil, tiba-tiba ada menyeletuk dari belakang mereka"Oh udah balik kaya," Alvin tersenyum sinis berlaluAlden ingin menghampiri tapi dicegah oleh istrinya. Alden heran masih saja Alvin mengganggunya,Yasmine menyuruh untuk masuk mobil segera. Alden ada rencana buat Alvin tak ganggu dia lagi, Ia kesal kelakuannya tak berubah.Alden menancapkan pedal gas dan mengemudikan menuju apartemen baru. Saat perjalanan Yasmine ingat barang-barangnya masih di kost."Al, berhenti."Alden pun menepikan mobil dan berhenti"Ada apa sayang?" tanya Alden sambil memegang tangan istrinya"Bukannya barang kita masih di kost.""Iya, Lalu," tanya Alden sambil menggodanya menatap Yasmine penuh arti"Al, aku serius. Ih kamu itu.""Iya sayang, biarin barang kita di sana dulu. Nanti juga diambil para bodyguard.""Hadeh, mulai deh songongnya. Percaya yang anak sultan.""Apaan sih sayang, denger ya nona Yasmine kau pun sekarang jadi menantu sultan."Alden tersenyum lalu melanjutkan per
Alden berlari keluar dari sekolah hingga melihat jalan depan namun tak menemukan istrinya. Ia mengusap wajahnya kasar lalu menelpon bodyguard Daddy nya minta bantuan."Halo, tolong cari istri saya sekarang juga. Kabari jika melihatnya.""Baik, tuan muda."Alden kembali masuk ke sekolah mencari tahu semua sedangkan Yasmine kini tengah di jalan sedang duduk di kursi trotoar dengan wajah sendu, tiba-tiba ada sebuah tangan memberinya sapu tangan, Yasmine mendongak"Papa."Reyhan tersenyum Seketika Yasmine memeluk Papanya yang lama ia rindukan, sejak menikah dengan Alden ia tak pernah bertemu lagi. Kini dara cantik itu memeluk erat sambil meneteskan air matanya."Hei anak Papa yang cantik, kamu kenapa hem?"tanya Reyhan lembut"Yasmine rindu Papa. Papa kenapa tak menghubungi Yasmine," ucap Yasmine menatap sendu seolah meminta jawaban"Maafin Papa, cantik. Papa ingin kamu belajar mandiri apalagi kamu sudah ada suami. Jadi denger ya nggak boleh cengeng, ini kamu kenapa bisa di jalan dan masih
Setelah tadi malam berunding dengan para sahabat tentang teror untuk istrinya, Alden minta bantuan bodyguard Daddy untuk mengawasi 24 jam. Alden begitu protektif sejak teror menghantui istri, kini Alden berpamitan pada Yasmine berangkat sekolah."Sayang, kamu di rumah hati-hati. Kalau ada apa-apa kabari aku," ucapnya lalu mencium kening istri"Iya, kau juga hati-hati, Al."Alden mengangguk lalu mengacak rambut istrinya karena gemas, Yasmine mengantar Alden sampai di depan pintu setelah memastikan Alden berangkat, Yasmine masuk kembali ke dalam apartemen.Alden mengendarai mobil mewahnya dengan kecepatan lumayan karena ia ingin segera mencari tahu dalang semua. Saat sudah sampai di sekolah, ia melihat dari kejauhan Viona dan Alvin berbicara bisik-bisik dan itu membuat Alden curiga. Setelah beberapa menit, Alvin terlihat berjalan sendiri dan diikuti Viona. Alden pun mengikuti Alvin dari belakang pelan-pelan tapi Alvin mendadak berhenti saat ponselnya berdering, Alden bersembunyi sementar
Setelah pengumuman, para siswa minta maaf pada Alden karena salah sangka. Alden tak mempermasalahkan karena mereka tak mengetahuinya."Maaf ya, kak Alden," ucap salah satu siswi"Iya, sama-sama.""Kita tetap fans kakak kok, ya mesti agak jaga jarak, he ..""Dasar kau, Bel," celetuk temennyaAlden tersenyum dan meninggalkan lapangan diikuti pada sahabat menuju kantin dan saat akan ke kantin ada seruan dari seseorang."Kak Alden," seru Dira sambil ngos-ngosan"Eh hai, Dir. Ngapain kamu ngos-ngosan habis dikejar anjing," tawa Alden"Ih nyebelin deh, mentang-mentang udah kelar urusannya."Tiba-tiba, ada deheman yang ingin diperhatikan sedari tadi"Ehem."Alden dan Dira menoleh ternyata Willi berdehem seketika mereka tertawa."Hahahhaha, kau itu Wil. Udah kalau mau ngomong, ngomong nih sama bidadarimu," ucap Alden menggeser posisi agar Willi dekat dengan Dira. Dira tersenyum malu melihat tatapan Willi."Kau emang sahabat the best ku, Al.""Iya-iya udah sana.""Nggak kok, aku mau ngajak Di
Yasmine masuk ke dalam rumah, lalu Nina duduk sebelahnya. Tak lama, Arkha turun dan menghampiri mereka."Malam, dad," sapa keduanya kompakNina melihat keduanya menahan tawa, Arkha mengrinyitkan dahi memandang keduanya seperti ada yang tak beres."Ada apa Al, Daddy merasa suasananya dingin banget seperti kulkas," ucapnya menyindir halus pada putranya sambil merangkul mesra istriDi saat Alden akan menjawab, Yasmine lebih dulu berbicara"Menurut Mami pilih terbuka atau berbohong."Arkha dan Nina saling pandang mendapat pertanyaan dari menantinya Arkha tersenyum lalu menjawab"Ehem, Daddy boleh bicara dulu sebelum Mami, Yas.""Boleh Dad.""Baiklah begini, Yas. Kalau menurut Daddy, keterbukaan hal yang utama apalagi menjalin hubungan spesial. Itu adalah jiwa ksatria bukan pecundang," ujar Arkha sambil menatap penuh arti pada putranya.Alden semakin gugup mendengar ucapan Daddy, ia nampak gelisah lalu mengutarakan isi hatinya."Dad, Alden tak pernah bohong.""Eh siapa yang bilang kamu,
"Dia istriku, Yasmine.""Bentar-bentar," saat akan melanjutkan obrolannya Alden memotongnya"Udah masuk dulu, masak ya kita berdiri doang.""Oke-oke sorry bro. Maaf cantik.""Eh pantang ada yang berani goda istriku, kau tau.""Waw, sekarang seorang mantan playboy sudah bener taubat. Luar biasa kau nona Yasmine berhasil membuat dia bertekuk lulut. Ayo duduklah , mau minum apa kau Al dan Yasmine.""Apa aja, Ka.""Oke tunggu."Raka menuju dapurnya mengambil minuman kaleng dingin dan beberapa cemilan. Setelah menyiapkan, ia kembali menemui temannya di ruang tamu."Nah ini Al, Yas. Maaf adanya ini biasa cowok. He ...""Tak berubah. Kau tau sayang dia juga seorang playboy.""Oh ya, pantas kalian cocok.""Maksudnya sayang.""Cocok sama-sama gila."Kedua lelaki tersebut tertawa terpingkal-pingkal mendengar celetukan Yasmine. Usai pertemuan malam itu, Yasmine juga esoknya sudah kembali sekolah.Kini tanpa terasa waktu berlalu, sudah 3 minggu usia pernikahan Alden dan Yasmine. Hari ini Alden