Share

Andai aku jadi bulan

Sina duduk di taman yang tak cukup ramai. Ia mengayunkan kakinya di kursi panjang dekat dengan bunga-bunga taman yang sedang kuncup.

Kepalanya mulai mendongak ke atas, melihat langit yang dipenuhi taburan bintang-bintang kemilau.

Sina tersenyum kecil kala melihat bulan bersinar terang.

"Malam ini kamu ngga sendiri lagi, banyak bintang yang menemani malammu," racau Sina kepada sang Dewi Malam.

"Andai aku jadi bulan--"

"Maka gue akan jadi langitnya," sela Farel yang tiba-tiba duduk di sebelah Sina. Gadis itu terlonjak kaget dan langsung mendelik.

"Lo akan selalu melekat pada langit apa pun kondisinya," imbuh Farel sembari menatap Sina lekat-lekat.

Sina masih belum beranjak dari tatapan mata Farel. Entah kenapa ia juga terhanyut dalam pandangannya, seolah jiwanya ikut bergetar kala netra Farel berserobok dengan netranya.

Sina segera bergeleng untuk menyadarkan dirinya. Ia segera melihat ke depan lagi. Tiba-tiba dadanya berdebar he

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status