Share

Prioritas Dalam Hidupku

“Sayaaannggg. Udah siap, belum? Lama banget, deh, make up-nya.” Aku berteriak dari ruang tamu agar Laras mendengar yang sedang ada di kamar.

Aku tidak heran, sebab seorang perempuan pasti sangat lama bersolek di depan cermin. Dulu, Laras sangat minim menggunakan make up, tapi setelah menikah denganku, hampir setiap menit ia bercermin. Ia sering kali menggunakan gincu dan beberapa make up lainnya dan berhasil memikat hasratku kepadanya.

Tiga puluh menit sudah berlalu sejak Laras selesai membasuh tubuh. Aku menanti di ruang tamu sembari menikmati kopi biasa-biasa saja buatan Laras. Oh, tentu saja di Amerika kopinya berbeda. Jadi, rasa kopi yang dibuat Laras sedikit berbeda pula. Ah, tapi tetap saja rasanya tak ada yang istimewa. Meski begitu, aku tetap menyesapnya hingga tandas.

Setelah terjadinya pergolakan hasrat tadi malam, akhirnya tercipta diskusi singkat antara aku dengan Laras. Oleh karena itu, aku hari ini akan mengaj

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status