Share

Bab 18. Tawaran yang Menggiurkan

"Apa? jadi selama ini kamu pura-pura amnesia?"

Sebuah suara terdengar dari ujung pintu yang terbuka. Dan semua mata mengarah padanya.

"Ibu?!"

Ibu Slamet maju mendekat ke arah Yana. "Kenapa kamu pura-pura amnesia?" tanyanya pada sang menantu.

Yana terdiam. Tidak mungkin untuk jujur bahwa dia pura-pura lupa ingatan pada awalnya adalah agar mempermudah proses perceraiannya dengan Slamet.

"Kenapa diam saja? Jawab pertanyaan ibu, kenapa kamu pura-pura amnesia?" desak mertuanya.

Sebelum Yana sempat menjawab, bayinya menangis keras. Yana segera menggendong dan menimang anaknya.

"Bu, sudah. Jangan desak Yana lagi. Yana kehilangan rahimnya saja pasti bikin syok dan sedih, jangan ditambah dengan pertanyaan-pertanyaan yang sulit untuk dijawabnya," kata Slamet.

"Haduh, kamu itu jangan lembek kalau jadi suami. Istri kamu nanti kurang ajar dan ngelunjak,"kata ibu Slamet.

Sementara bayi dalam gendongan Yana semakin menangis kejer. "Ibu, sudah. Jangan membuat Yana sedih. Slamet takut kalau Yana s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status