Share

90. KEBENARAN (Mendengar dalam diam) (Bagian B)

90. KEBENARAN (Mendengar dalam diam) (Bagian B)

Ya Allah, sakit sekali hatiku saat mendengar ucapan Arca. Apakah aku telah salah mengambil langkah? Apakah sebaiknya aku jujur pada sahabatku itu dari awal?

"Hei, kamu nggak boleh mikir seperti itu. Aya nggak ngomong sama kita, pasti ada dengan alasan yang kuat," kata Arga lembut. "Beban Aya udah banyak banget, dan kita harus selalu ada di sisi dia waktu dia lagi di bawah seperti ini," lanjut Arga lagi.

Mereka berdua kemudian langsung terdiam, hingga hanya keheningan yang bisa aku dengar setelahnya. Aku merasakan kalau mobil ini berhenti, mungkin karena lampu merah karena rumahku masih jauh dari sini dan itu artinya tidak mungkin kami sudah sampai.

"Kamu nggak keberatan?" tanya Arca tiba-tiba.

Suaranya memecah keheningan, aku kembali menajamkan pendengaranku. Jiwaku rasanya bergejolak karena ingin mengetahui jawab Arga.

"Keberatan? Keberatan akan hal apa?" tanya Arga lagi.

Aku bisa membayangkan kalau wajahnya yang tampan saat ini pasti t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status