Share

Bab 122. Penyergapan Sang Bayangan Maut

Setelah menyelesaikan santapannya dengan penuh kenikmatan, Liong Yun meninggalkan rumah makan, dengan santai dan langkah yang ringan. Cahaya senja mulai merayap di langit, menyisakan warna jingga keemasan yang memancar di ufuk barat.

Angin sepoi-sepoi bermain lembut di rambutnya yang hitam, membawa aroma bunga dan rempah dari sekitar. Pakaiannya yang sederhana namun rapat menutupi tubuhnya dengan baik, sementara caping hitamnya menambah kesan misterius karena menutupi separuh wajahnya.

Namun, sesaat setelah ia melangkah keluar, ia merasakan pandangan-pandangan curiga yang mengikuti gerak langkahnya. Beberapa orang dari rumah makan itu, yang terkesan oleh penampilannya yang mencurigakan, memutuskan untuk mengikutinya dengan hati-hati dari kejauhan.

Liong Yun sangat mudah merasakan dirinya diikuti. Namun ia memutuskan untuk tidak langsung menanggapi, tetapi mengamati mereka dari balik sudut mata saat berjalan menuju sudut jalan yang lebih sunyi.

Saat tiba di sana, ia berhenti dan berp
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status