“Ilmu Tujuh Gerbang Dewa!” Dunia persilatan digegerkan dengan kemunculan pemuda yang mewarisi kesaktian legendaris tingkat tertinggi dunia persilatan. Namun bukan dimiliki seorang tokoh aliran putih, namun bersama seorang pemuda yang membantai atas nama dendam keluarganya yang telah dihabisi. Sebuah skandal yang melibatkan sebagian besar tokoh-tokoh aliran putih. Sepak terjangnya membuatnya digelari sebagai Pendekar Bayangan Maut, dan orang-orang dunia persilatan menganggapnya sebagai momok menakutkan dan beraliran sesat. Sampai akhirnya ia menemukan kenyataan bahwa tokoh-tokoh aliran putih itu hanya di jebak, oleh ambisi seseorang yang ingin menguasai dunia persilatan. Apakah sang Bayangan Maut dengan Ilmu Tujuh Gerbang Dewanya akan tetap menjadi seorang pembantai? Atau ia akan menjadi pahlawan bagi dunia persilatan yang sedang menghadapi bencana besar oleh sang dalang kejahatan.
View MoreMerasa ada orang lain yang juga mengincar jasad Liong Yun, keduanya pun mempercepat langkah mereka. Hingga tiba di sebuah bangunan besar yang dijaga ketat mereka berhenti pada jarak yang cukup jauh.“Aneh sekali!” gumam Biksu Tian Kong. “Bagaimana bisa orang itu tidak mendapat halangan oleh para penjaga. Padahal jelas-jelas ia melewati mereka dengan santai. Apakah mungkin orang itu merupakan anggota sekte Naga Hitam ini juga?” bisiknya kali ini kepada Majikan Pulau Naga. Yang ditanya pun sama dalam keadaan bingung. Keduanya dengan sangat jelas melihat orang berpakaian serba putih itu melewati para penjaga. Sementara para penjaga itu memiliki kemampuan yang jelas bukan kemampuan sembarangan, bahkan kemampuan mereka rata-rata di atas para ketua perguruan ternama di dunia persilatan,“Aku rasa orang itu bukan bagian dari sekte naga hitam ini. Orang itu tidak memiliki tenaga Naga Iblis, ilmu sesat dari ilmu naga langit. Sementara rata-rata orang sekte naga hitam memiliki ilmu tersebut b
Malam harinya biksu Tian Kong dan Majikan Pulau Naga meninggalkan pulau. Mereka menggunakan perahu kecil yang hanya muat berdua untuk tidak menarik perhatian.Mereka naik perahu kecil yang dibuat khusus untuk menyeberangi lautan yang penuh dengan badai dan ancaman bajak laut. Perahu mereka, meskipun kecil, dirancang dengan rapi dengan lambung yang kuat dan layar yang kokoh untuk menghadapi gelombang besar dan angin kencang.Tian Kong duduk dengan tenang di bagian depan perahu, sedangkan Pendekar Senior menjaga keseimbangan dan mengarahkan perahu dengan cekatan. Mereka berlayar melawan gelombang-gelombang yang mengancam, kadang-kadang terjebak dalam badai yang mengerikan. Namun, dengan keahlian dan kerjasama mereka, perahu tetap kokoh dan melaju maju.Di tengah samudera yang luas, dua pendekar legendaris, terus melintasi lautan dengan perahu kecil mereka. Keduanya dikenal sebagai ahli bela diri yang ulung, memiliki keahlian yang tidak tertandingi dalam seni pedang dan ilmu silat yang s
“Bagaimana? Apakah benar-benar pendekar Liong sudah tewas?”Majikan Pulau Naga di dampingi Putrinya Lin Lian Xue nampak tidak sabaran. Di dermaga yang menjadi satu-satunya akses masuk ke pulau itu ia berdiri menantikan sebuah perahu kecil yang datang. Belum lagi perahu itu merapat ia sudah melontarkan sebuah pertanyaan.“Salam hormat ketua!” Seorang lelaki berpakaian serba hitam dengan sulaman gambar naga hitam memancar cahaya keemasan di dadanya melompat dari perahu langsung berlutut memberi penghormatan.“Bagaimana, apakah kau mendapatkan informasi yang benar?” tanya Majikan Pulau Naga sekali lagi menegaskan.“Kabar itu ternyata memang benar ketua. Pendekar Liong telah tewas!” jawab orang yang baru datang itu.“Kakak Liong…!”Lin Lian Xue tidak kuasa menanggung kesedihannya. Ia jatuh tersungkur dan pingsan. Beruntung Majikan Pulau Naga langsung menyambut tubuh Putrinya itu sehingga tidak sampai jatuh ke tanah.Majikan pulau Naga sebenarnya cemas dengan keadaan putrinya, namun ia le
Pancaran kekuatan Ilmu Tujuh Gerbang Dewa di tingkat kelima memancar dengan kuat. Cahaya merah berbias kekuatan halilintar keperakan menyebar. Setiap yang terpapar cahaya itu akan terdiam tak lama kemudian lenyap.“Hahaha ku akui kekuatan yang kau miliki itu luar biasa.“Lian Xue… Sekarang!” teriak Liong Yun.Pendekar Bayangan Maut memancarkan kekuatannya ke arah musuh. Mereka mundur, tidak ada yang berani mendekat. “Bedebah!” Pertapa Sakti Dari Pulau Kayangan menghardik marah. Ia baru menyadari apa yang sebenarnya tidak juan Liong Yun. Pemuda itu bukan ingin melawannya melainkan mengulur waktu agar orang-orang dunia persilatan aliran putih bisa meninggalkan tempat itu.Orang tua Sakti itu pun kemudian memerintahkan sepuluh orang kerdil yang wujudnya menyerupai dirinya itu untuk menghabisi orang-orang aliran putih. Sepuluh orang kerdil dengan wujud menyerupai Pertapa Sakti Dari Pulau Kayangan itu menyebar dengan cepat, menerjang ke arah para pendekar aliran putih yang berusaha me
Bummmm! Sebuah serangan dilancarkan Pertapa Sakti Pulau Kayangan ke arah kanannya. Di tempat itu ada beberapa orang pendekar utama pihak aliran putih yang berlindung. Beruntung serangan yang dilancarkan dapat dihalau oleh Liong Yun. Pemuda itu iu dengan gerakan yang sangat cepat mendahului serangan dan menghadangnya. Serangan itu berhasil ia balikkan ke arah musuh. Meski serangan itu berhasil dihalau oleh Liong Yun, namun pemuda itu pun tak lepas dari bahaya. Ia terlempar kuat hingga puluhan tombak. Tubuhnya terhempas ke tanah. “Huek!!!” mulut Liong Yun menyemburkan darah ketika akan bangkit dari tempat ia terjatuh. “Hahaha… bodoh sekali kau anak muda. Menghadang seranganku dengan ilmumu yang masih mentah itu!” ejek Pertapa Sakti dari Pulau Kayangan. Liong Yun tidak menghiraukan apa yang diucapkan oleh orang tua sakti itu. Ia berpikir keras bagaimana caranya menghadapi lawan yang kini sudah jauh lebih kuat. Dan ia pun membenarkan apa yang diucapkan oleh Pertapa Sakti dari Pulau K
Liong Yun mengerahkan seluruh tenaganya, memancarkan kekuatan merah yang begitu kuat hingga alam pun berguncang. Angin kencang berhembus, pepohonan melengking, dan awan-awan hitam berkumpul di langit, menciptakan suasana yang gelap dan tegang. Cahaya merah yang memancar dari tubuh Liong Yun menjadi semakin terang, seolah memenuhi seluruh medan pertempuran dengan kehangatan yang membara. Setiap orang yang terpapar cahaya itu menjadi sangat sulit bergerak.Orang-orang yang berada di sekitar pertempuran itu, baik dari pihak Liong Yun maupun dari pihak Pertapa Sakti Pulau Kayangan, menjauh dengan cepat. Mereka takut terkena dampak dari kekuatan yang begitu besar ini. Beberapa di antara mereka yang kurang waspada terkena sedikit cipratan energi merah itu, dan tubuh mereka terdiam tak lama kemudian terbakar dan hancur berkeping-keping.Liong Yun, dengan mata yang memancarkan kemarahan melesat maju dengan kecepatan kilat. Gerakannya begitu cepat sehingga sulit bagi mata manusia biasa untuk
“Serang!”Pertapa Sakti Pulau Kayangan memberi perintah kepada sepuluh anak buah utamanya untuk menyerang. Mereka merupakan sepuluh pasukan pilihan yang dibuat oleh sang pertapa. Ia menamai mereka dengan Sepuluh Iblis Pengantar maut.Kesepuluh orang itu menggunakan pakaian serba merah. Mereka semua mengenakan topeng Iblis. Tubuh mereka memancarkan cahaya dan asap berwarna hitam.Para Iblis Pengantar Maut itu langsung mengepung Liong Yun di udara. Luar biasa, ternyata Ilmu meringankan tubuh sepuluh orang itu pun telah melampaui ketinggian ilmu normal manusia. Mereka melayang bagaikan berpijak di tanah. Hanya sesaat mereka menatap Liong Yun dengan ganas, kesepuluh orang itu langsung menyerang mengeroyok sang Pendekar Bayangan Maut.Kesepuluh orang itu berubah wujudnya menjadi sosok hitam pekat. Mereka menyerang Liong Yun dengan gerakan yang sangat cepat. Tenaga sakti yang mereka kerahkan pun bukan main-main.Namun serangan demi serangan yang dilancarkan oleh mereka tak satupun yang ber
“Siapapun dari kalian yang ingin bergabung denganku, berdirilah di belakangku. Karena mereka yang berada di depanku, akan kuantar kepada dewa maut, hahaha!”Ucapan Pertapa sakti Pulau Kayangan menggelegar di angkasa membuat gentar semua pendekar yang mendengar. Para pendekar persilatan mulai panik ketika tubuh mereka diserang oleh kekuatan tak terlihat yang seolah-olah memaksa mereka untuk terlepas dari pijakan bumi. Serangan tak berwujud itu membuat mereka berguling-guling di udara, berusaha keras mempertahankan diri namun terlihat tak mampu mengatasi kekuatan misterius yang menyerang mereka.Beberapa pendekar yang tergolong kuat masih berusaha melawan kekuatan itu, tetapi sebagian besar dari mereka akhirnya terangkat tubuhnya dan melayang tak mampu bergerak di udara. Kegelapan mendalam melingkupi mereka, sementara deru petir yang menyambar-nyambar semakin menambah kekacauan dan ketakutan di sekitar.Semua orang menjadi panik, tetapi tak satu pun dari mereka mampu mengucapkan sepat
Bummmm!Liong Yun dan Liong Chen sama-sama menerjang dan saling menghantam dengan kekuatan mereka masing-masing. Sekilas memang terlihat seimbang, namun kenyataanya Liong Chen yang menguasai pertarungan.Pertarungan keduanya semakin sengit. Kini Liong Yun mulai merasakan keunggulan dari lawannya. Ia tidak lagi mampu menyerang, hanya bisa mempertahankan diri. Sesekali ia melihat keadaan sekitarnya, para pendekar di pihaknya pun sama dalam keadaan terdesak.“Apabila terus seperti ini mungkin kamilah yang akan binasa. Tidak akan ada lagi orang yang berani menghentikan orang tua sesat ini,” batinnya seraya terus bertahan dari serangan ayahnya yang kini tubuhnya dikuasai lawan.Bukkkk!“Huekkkk!”Liong Yun terlempar oleh tendangan Liong Chen yang tepat mengenai lambungnya. Ia langsung memuntahkan darah segar. “Pendekar Liong!”Hampir bersamaan beberapa orang pendekar yang melihat keadaan pertarungan Liong Yun dan Liong Chen berteriak khawatir. Nampak Pendekar Bayangan Maut itu sangat kepa
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.