"Ibu apakah Faizi punya ayah? Teman-teman disekolah selalu mengejekku sebagai anak haram yang tidak punya ayah." Seorang anak kecil yang berusia sekitar empat tahun, tampak merengek dengan manja didepan seorang wanita muda yang sangat cantik. Angeline memandang wajah anaknya dengan penuh kasih sayang dan membelai rambutnya sambil berkata, "Tentu saja Faizi punya ayah, ayahmu adalah seorang pahlawan yang gagah berani. Nanti pasti kamu akan bertemu dengan ayahmu." Sementara itu Darko, ayah anak kecil itu sebagai seorang Jendral Besar yang bertanggung jawab penuh atas keamanan negara Nusantara, sedang dimedan perang bertempur dengan gagah berani melawan para master tentara negara musuh.
Lihat lebih banyakBab 21. AIR MATA PENYESALAN SANG JENDRAL BESAR Memasak dan membersihkan rumah adalah kegiatan Darko sehari-hari, sehingga ketika saat ini Darko mengatakan akan memasak langsung mengingatkan Rossa memory lima tahun yang lalu. Tanpa menunggu persetujuan ibu mertuanya, Darko sudah menghilang masuk ke rumah. Angeline yang mendengar perkataan Darko juga tersenyum dan mengingat kenangan lima tahun yang lalu seperti halnya Rossa. Di dapur, Darko tampak sibuk menyiapkan perlengkapan memasak. Pada saat membuka lemari es dan lemari dapur, dia sama sekali tidak menemukan daging ataupun telur yang bisa digunakan untuk memasak. Di dalam lemari pendingin hanya ada sayur kangkung yang memang Angeline tanam di halaman rumah. Melihat peralatan masak di dapur hanya peralatan masak yang sudah usang, Darko tampak menghela nafas. “Sepertinya semua peralatan masak ini peninggalan pemilik rumah yang di beli Angeline. Saya benar-benar bersalah selama ini.” Darko tanpa
Bab 20. AYAHKU KAYA “Pak Polisi, mereka yang barusan membuat onar.”Salah seorang pelayan Mall berteriak sambil menunjuk ke arah kapten pengawal dan anak buahnya yang ada di seberang eskalator yang menuju ke lobi. Polisi yang sedang berdiri di eskalator menuju lantai dua, segera menatap kearah rombongan kapten pengawal. Seketika mereka tahu kalau enam pria kekar yang memakai pakaian serba hitam dan sedang berjalan sambil meringis kesakitan dengan tangan memegangi dada, segera saja membagi kelompok mereka menjadi dua. Satu kelompok naik ke lantai dua sedangkan yang kelompok kedua segera menuruni eskalator dengan berlari. Para Polisi ini juga sudah mencabut Pistol yang ada di pinggangnya dan langsung menodongkan moncongnya ke arah kapten pengawal dan anak buahnya. Senyum kecut seketika menghiasi sudut bibir kapten pengawal dan lima orang anak buahnya. “Angkat tangan kalian!”Salah seorang Polisi segera berteriak memerintahkan kapten pengawal dan anak bu
Bab 19. PANCARAN AURA KEMATIAN Setelah memberi pelajaran kepada anak buahnya mucikari Ratna, Darko segera menepuk telapak tangannya seakan sedang membersihkan debu yang menempel. Senyum mengembang menghiasi bibir Darko yang segera menghadap ke arah Faizi sambil berkata. “Faizi lihat apa yang baru saja ayah lakukan, apakah Faizi ingin kuat seperti ayah?” “Hebat… ayah benar-benar hebat, seperti film pendekar saja. Ayah Izi ingin kuat seperti ayah juga.” “Tentu, Faizi pasti bisa seperti ayah. Tugas Faizi mulai sekarang harus rajin belajar dan membantu ibu agar Faizi bisa menjadi orang yang kuat.” “Iya, Izi mulai sekarang akan rajin belajar.”Faizi tampak antusias ketika mendengar nasehat ayahnya. seketika hati Faizi semakin bahagia melihat ayah yang selama ini dirindukan ternyata sangat kuat dan jago, bisa mengalahkan sepuluh pria besar itu dengan sangat mudah. “Ayo kita pulang, ibu sudah capek.”Angeline segera menyela pembicaraan Darko dan Faizi.
Bab 18. DIKEPUNG “Apa yang kalian tunggu lagi, cepat tangkap wanita itu dan hajar pria kurus yang bersamanya.”Mucikari Ratna segera memerintahkan mereka untuk beraksi dan tidak terlalu banyak berpikir lagi. Setelah mendapatkan dorongan dari mucikari Ratna, sepuluh pengawal dengan badan kekar segera menghadang Darko yang baru saja turun dari eskalator. Darko yang sedari tadi sudah melihat mereka sama sekali tidak khawatir, berbeda dengan Angeline yang mengetahui kalau mucikari Ratna masih menunggu mereka. Seketika Angeline memegangi lengan Darko dengan kencang, sebagai wanita biasa tentu saja dia ketakutan. Apalagi Angeline yang sekarang bukanlah Angeline yang dulu dari keluarga Wibisono yang terkenal kaya sebagai pengusaha wanita yang sukses. “Tenang saja, tidak akan ada apa-apa selama ada suamimu yang ganteng ini.” Angeline seketika memandang wajah Darko ketika mendengar candaan Darko yang terdengar aneh, keningnya tampak berkerut dan bola matanya
Bab 17. MANAJER NURAENI MINTA MAAF Setelah memberi perintah kepada kedua petugas keamanan Mall, Manajer Nuraeni kembali ke meja kasir untuk menunggu Darko. Tak lupa dia juga memerintahkan ke karyawannya untuk segera membereskan semua kekacauan yang ditimbulkan ke enam orang ini. “Apa yang kalian lakukan? Lepaskan tangan kotormu, apa kamu tidak tahu siapa kami?” Kapten pengawal langsung memaki petugas keamanan Mall yang akan memborgol tangannya. Keamanan Mall seketika mengkerut ketika di bentak kapten pengawal, karena tubuh keenam ini memang sangat kekar dan lebih besar dibandingkan kedua pengawal Mall. Meskipun dada keenam pengawal mucikari Ratna sudah terluka, mereka tetap merupakan pria kekar yang membuat orang biasa merasa ngeri saat melihatnya. Setelah satpam Mall mundur, kapten pengawal segera berusaha untuk berdiri meskipun dengan menahan rasa sakit di dadanya. Satpam Mall sama sekali tidak berani menangkap kapten pengawal dan anak buahny
Bab 16. WANITA YANG SEDERHANA Terdengar teriakan yang menyayat hati hampir bersamaan, ketika jari jemari Darko dijentikkan kearah keenam orang pengawal yang akan menangkapnya. Kemudian keenam pria naas ini terbang seperti baru saja di hantam kepala seekor kerbau sejauh sepuluh meter dan jatuh menghantam rak-rak pakaian di Mall ini. Brak…! Prang…! Tentu saja keributan ini membuat panik para pengunjung Mall dan pelayan yang sedang berjaga. “Ada apa ini? Kenapa ada orang yang menghancurkan rak pakaian kita?”Suasana lantai dua Mall seketika menjadi heboh, karena ke enam orang ini terbang ke tempat yang berbeda dan mereka Sementara itu ke enam pengawal yang terbang setelah terkena jentikan energi sejati yang ditembakkan Darko tampak memegangi dadanya yang melesak dan dari sudut bibir mereka meneteskan darah segar. Mereka sama sekali tidak tahu siapa orang yang sudah melemparkan tubuh mereka hingga terbang sejauh sepuluh meter dengan tulang rusuk patah.
Bab 15. DIINCAR MUCIKARI Darko membelai kepala Faizi sambil tersenyum saat memberi nasehat dan dukungan atas cita-cita anak kesayangannya ini. Saat sedang menikmati kebahagiaan dengan Faizi, terdengar langkah kaki yang mendekat ke arahnya dan suara teriakan dari seseorang. Darko segera menoleh ke arah sumber suara, seketika senyum dingin menghiasi sudut bibirnya. Dia tahu kalau enam orang berbadan kekar dengan pakaian serba kekar ini pastilah orang yang dipanggil wanita paruh baya yang sebelumnya di tabrak tanpa sengaja oleh Faizi saat di lobi. “Sepertinya pria itu orang yang di maksud nyonya besar.” “Benar sekali, hanya pria itu yang bersama anak kecil dengan pakaian yang jelek.” “Kalian segera tangkap pria itu dan bawa ke hadapan nyonya besar.” “Baik.” “Hei… kamu bajingan yang tadi menampar Boss kami ya?!”Kapten pengawal langsung menghardik setibanya di depan Darko, tanpa sopan santun terlebih dahulu. Suara keras teriakan kapten
Bab 14. SIAPA ANDA “Apa yang kalian lakukan? Apa perusahaan membayar kalian untuk berkumpul dan ngobrol? Kalian bubar dan kembali ke pos kalian!”Ternyata orang yang membentak para pelayan adalah Nuraeni yang sebelumnya sedang menemani wanita paruh baya yang ada di lobi. Saat itu dia mendapatkan laporan dari salah seorang pelayan yang mengatakan kalau di lantai dua sedang ada keributan. Tentu saja Nuraeni langsung pergi ke lantai dua untuk melihat keributan apa yang sedang terjadi. Sebagai manajer yang bertanggung jawab atas operasional Mall ini, maka dia segera mendatangi lantai dua setelah mendapatkan laporan dari salah satu pelayannya. “Ini… ini… orang ini sudah membuat keributan dan menjatuhkan semua rak pakaian ini.” Nuraeni segera memandang kearah Darko dan Angeline, keningnya seketika mengerut melihat penampilannya. “Apa kalian yang sudah membuat keributan ini?” “Maafkan saya, saya akan bertanggung jawab atas semua kerusakan ini.”Darko seg
Bab 13. TAMPARAN Ketika Darko dan pelayan Mall sedang berdiskusi tentang ganti rugi pakaian yang dijatuhkan Faizi, terlihat Angeline yang sebelumnya berada di outlet pakaian wanita sedang berjalan ke arah mereka. Sebelumnya Angeline memang sedang ragu untuk memilih pakaian wanita sebagai ganti pakaiannya yang di robek wanita paruh baya saat di lobi. Akan tetapi setelah melihat uangnya hanya sisa seratus ribu rupiah, seketika Angeline merasa ragu untuk membeli pakaian baru. Karena uang seratus ribu ini sebenarnya akan digunakan untuk kebutuhan mendesak di keluarganya seperti berobat dan membayar listrik. “Ada apa ini? Kenapa pakaiannya berantakan seperti ini?”Angeline langsung bertanya kepada Darko begitu sampai di dekatnya. Darko memandang kearah Angeline dan segera tersenyum untuk menenangkannya, kemudian berkata. “Tidak ada apa-apa, hanya pakaian ini tersenggol dan jatuh berserakan.” “Kenapa kalian sepertinya sedang saling berargumen?”Angeli
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.