Hari yang ditentukan, telah tiba. Di puncak Bukit Awan Emas yang megah, angin berhembus lembut menyapu rerumputan hijau yang memenuhi dataran. Orang-orang dari seluruh dunia persilatan berkumpul dengan tegang, menunggu dengan penuh antusias kedatangan tuan rumah yang telah mengundang mereka. Hari itu adalah perhelatan kompetisi yang langka, dimana para peserta akan memperebutkan Pedang Naga Langit yang legendaris. Para pendekar sudah berkumpul di depan panggung kehormatan yang di bangun tepat di depan lapangan yang nantinya akan dijadikan tempat kompetisi. Mereka menantikan kemunculan tuan rumah yang sampai saat ini belum mereka ketahui siapa mereka sebenarnya. Bermacam spekulasi bermunculan. Ada yang mengira orang yang mengadakan perhelatan itu adalah ketua dunia persilatan ada juga yang mengira yang mengadakannya adalah sebuah sekte besar. Beberapa saat kemudian, seorang pria berpakaian putih muncul dengan tenang dari balik awan. Wajahnya yang anggun dan ekspresi tenang memancarka
"Tidak mungkin aku mengikuti kompetisi itu! Jati diriku akan diketahui oleh orang-orang yang memang mengincarku. Aku bukan takut tapi bukan saatnya untuk menunjukkan diri saat ini. Karena penyelidikan kita pasti akan diketahui orang apabila aku memunculkan diri.”Liong Yun menjelaskan bahwa ilmu yang ia miliki meskipun jarang dilihat namun ciri-ciri ilmu itu sangat mudah dikenali. Sehingga apabila ada orang yang menggunakan Ilmu Tujuh Gerbang Dewa maka orang langsung berkesimpulan bahwa itu adalah dirinya. Bahkan dulu pernah kejadian saat ada yang menggunakan Ilmu Tapak iblis Darah, yang sangat mirip dengan Tapak Dewa Darah membuat orang menuduh dirinya sebagai pelaku pembunuhan.Yuan Chao mengerti apa yang menjadi kekhawatiran Liong Yun. Dengan kemampuan yang ia miliki sudah dapat dipastikan yang memenangkan pertarungan. Namun mungkin apa yang menjadi rencana mereka tidak dapat berjalan dengan baik. Terutama penyelidikan mereka tentang sekte misterius yang melakukan pergerakan secar
“Gie Juan, lolos!”Pemandu kompetisi menyatakan Liong Yun yang menyamar lolos Video ujian kemurnian tenaga. Setelah semua peserta mengikuti ujian kemurnian tenaga itu hanya 50 orang yang menyatakan lolos ke babak selanjutnya.Lolosnya Liong Yun atas nama Gie Juan itu di luar perkiraan banyak ahli beladiri di tempat itu. Mereka awalnya beranggapan bahwa kesaktian yang dimiliki oleh Liong Yun saat ini merupakan hasil dari pil penguatan naga atau titipan dari seorang guru besar yang memiliki tingkatan tinggi. Sehingga ketika pemuda itu dinyatakan lolos pada ujian selanjutnya banyak dari mereka yang tidak percaya."Ini pasti pihak Sekte Bintang Api yang melakukan kecurangan. Tidak mungkin pemuda itu sudah memiliki kekuatan yang begitu besar dan begitu murni hingga membuat batu giok itu bersinar sangat terang!" Salah seorang ahli bela diri dari wilayah timur, yang merupakan orang tua dari salah satu peserta yang mengikuti kompetisi merasa tidak percaya dengan hasil yang ditunjukkan oleh
“Tuan muda kehilangan kekuatannya!” Terdengar ucapan setengah berteriak dari pelayan yang dibawa keluarga Bia setelah memeriksa keadaan Bia Hun. Tidak ada luka dalam yang di derita orang itu, namun nadi bela dirinya telah musnah. Sebuah kemampuan yang sangat mengerikan dimiliki oleh seorang ahli beladiri. Liong Yun nampak melirik ke arah Yuan Chao dan Ketua Sekte Bintang Api. Ia seolah-olah ingin mengetahui apa reaksi keduanya melihat kemampuan yang dimiliki oleh situan rumah. Ia melihat keduanya nampak tercengang oleh kemampuan orang itu. Satu persatu dari dua puluh peserta bergantian menjalani ujian. Hingga tiba peserta terakhir giliran Liong Yun. Pemuda itu pun bersiap. “Gie Juan, silakan!” ucap Lin Yulong. Liong Yun pun langsung memposisikan diri tepat di depan batu landasan ujian ilmu meringankan tubuh. Ia menyambut pedang yang diberikan pihak tuan rumah. Di lihatnya pedang itu memang sangat tipis dan mudah patah. itu sebabnya baru sembilan orang yang berhasil lolos. Yang l
Selanjutnya peserta kompetisi beladiri di bawa ke sebuah tempat di bawah Bukit Awan Emas. Tempat itu merupakan permukaan hutan terlarang yang paling menakutkan di dunia persilatan. Sampai saat ini tidak ada satupun yang pernah memasuki hutan itu keluar dengan selamat.“Para peserta kompetisi sekalian! Hari ini kalian akan melanjutkan ujian kompetisi masuk ke dalam hutan larangan ini. Ingat di tempat itu merupakan tempat yang sangat berbahaya bagi kalian, salah sedikit saja maka nyawa kalian yang akan melayang. Aku berikan kesempatan kepada kalian untuk berpikir sekali lagi apakah masih terus mengikuti kompetisi ini atau berhenti di sini. Karena apabila kalian sudah berada di dalam sana maka tidak ada pilihan lain kecuali meneruskan sampai selesai atau mati di tempat itu.”Lin Yulong kemudian menjelaskan bahwa di dalam hutan itu terdapat binatang buas yang memiliki kekuatan sejenis ilmu tenaga dalam. Sehingga para peserta itu diminta berhati-hati dan jangan terkejut apabila mendapati
Liong Yun dilanda kebimbangan apa yang harus dia lakukan saat itu. Kompetisi yang diikutinya kali ini memiliki batas waktu dan juga batas bendera sebagai penentu kemenangannya. Sedangkan ia masih berada di daerah awalan hutan sementara para peserta lain sudah masuk ke dalamnya mungkin sudah ada beberapa yang mendapatkan bendera.Sejenak pandangan Liong Yun mengarah pada dua sosok tubuh yang saat itu sedang tidak sadarkan diri. Mereka merupakan dua orang peserta kompetisi yang terkena racun di hutan itu. Hanya saja yang membuat bingung pemuda itu mengapa mereka bisa seceroboh itu terkena racun. Padahal sangat jelas sekali ada beberapa tumbuhan di tempat itu mengandung racun hebat yang bisa melumpuhkan nadi orang sementara waktu.Bisa saja ia membiarkan keduanya sampai akhirnya sadar sendiri. Namun resiko yang akan mereka dapatkan apabila ada binatang buas di tempat itu tentu mereka akan dimangsa atau setidaknya dicabik-cabik oleh hewan spiritual atau semacamnya. Ia sendiri tidak menge
Nona Bia terus berjuang menghadapi tiga orang musuhnya. Namun, kegigihannya diuji saat tiga pemuda peserta kompetisi lainnya memutuskan bekerjasama untuk menjatuhkannya. Mereka tidak hanya ingin menghilangkan saingan, tetapi juga berencana untuk berbuat kurang ajar kepada gadis itu “Nona Bia! Sebaiknya kau menyerah saja dari kompetisi ini. Kalau kau bersikeras untuk melanjutkan kompetisi ini, maka jangan salahkan kami akan berbuat kurang ajar kepadamu. Kau sudah terlalu merepotkan kami!" ucap Duan Jung pemuda yang sepertinya jadi pemimpin dari ketiganya. Benar, kami tidak akan membiarkanmu menjadi penghalang bagi kami. Dan kami tidak akan berkompromi tentang hal itu. Sebaiknya kau tinggalkan saja tempat ini kecuali kau memang ingin berurusan dengan kami. Itu artinya kamu telah siap untuk melayani kami bertiga," ucap pemuda lain yang bernama Yon Bin. "Kalian memang lelaki kurang ajar, jangan kalian kira aku bisa dengan mudah kalian kalahkan. Jika kalian merasa punya kemampuan untuk m
“Aku peringatkan kalian cepat pergi dari sini, dan jangan pernah mengganggu nona ini lagi. Kalau tidak, kalian akan ku kirim ke neraka!” ancam Liong Yun dengan suara dingin kepada Dan Juang dan ketiga temannya. Ancaman Liong Yun itu sebenarnya cukup membuat ketiganya gentar. Namun rasa ketinggian hati mereka tidak ingin dipandang lemah oleh yang lain membuat mereka masih tetap memberanikan diri menghadapi Liong Yun. Bahkan Dan Juang menunjukkan amarahnya kepada Liong Yun menganggap pemuda itu tidak tahu diri dan sangat kurang ajar. “Apa kau kira kami takut dengan pemuda lemah sepertimu. Sebaiknya kau tinggalkan saja tempat ini dan serahkan gadis itu kepada kami, maka aku jamin kau tidak akan mengalami nasib buruk. Tapi kalau kau tetap saja ingin mencampuri urusan kami maka jangan salahkan kami membuatmu mati sulit hidup pun merana!” ancam Bai Juang menunjukkan rasa gusarnya. Namun baru saja selesai ucapan pemuda bernama Bai Juang itu tiba-tiba saja ia roboh dengan kepala terpengg