Share

BIRAHI BERDARAH

"Tunggu ... tunggu, manusia laknat!" seru Wisaka berulang-ulang.

Sayang, Wisaka kalah cepat, bayangan kuning tersebut sudah tidak nampak lagi. Wisaka bingung harus mengejar ke mana lagi. Dia terduduk di tanah saking putus asanya.

Segera Wisaka bersedekap melihat dengan ilmu Lorong Waktu, tetapi hasilnya tidak memuaskan. Wisaka hanya melihat Cempaka dipanggul orang berpakaian serba kuning dan bercadar kuning pula.

"Tunggu ... tunggu, sepertinya aku pernah melihat orang itu, tapi di mana?" gumamnya.

"Siapa, Kang?" tanya Faruq tiba-tiba. Rupanya lelaki sudah sampai ke tempat Wisaka saat tadi tertinggal.

"Orang bercadar kuning," jawab Faruq.

"Dia bukannya orang yang berseteru dengan kuntilanak terakhir yang kita temui di hutan. Wanita bercadar kuning berlari mengejarnya, kan?" 

"Ya, aku ingat sekarang!" seru Wisaka. Dia menepuk jidatnya dengan keras. "Mengapa aku bisa lupa?"

"Cempaka dibawa ke mana, Kang?" tanya Faruq.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status