Share

CEMPAKA DICULIK

Warga yang marah mengamuk dengan membakar rumah Pak Amir. Seandainya Pak Amir ada, tentu dia tidak akan kebagian nyawa lagi. Mungkin tubuhnya akan ikut terbakar bersama rumahnya.

"Tambahkan lagi obornya!" 

"Bakar ... bakar!"

Sampai larut malam warga melampiaskan kemarahannya dengan menunggui rumah Pak Amir sampai ludes terbakar, hancur menjadi abu.

Kalau warga sudah marah memang tidak ada yang sanggup mencegah. Pak RT saja hanya bisa memandang, tanpa mampu berbuat apa-apa. Kalau teringat dan melihat korban dulu tewas, memang begitu mengenaskan. Tubuh menghitam, kering tanpa darah tersisa di tubuh. Pengantin perempuan walau tidak mati, jiwanya kosong. Cempaka, korban terakhir dia menjadi bisu. Pantas saja sekarang warga membalaskan dendam, atas kematian-kematian penduduk kampung.

Menjelang pagi, rumah itu benar-benar tinggal puing-puing arang, penduduk sudah kembali ke rumah masing-masing. Tinggal Wisaka, Faruq dan Usman yang masih tinggal

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status