Share

41. HARI YANG MENYENANGKAN

Tengah hari bolong, sehabis makan siang. Dika dan Eka sudah berada di rumah. Keduanya berjalan beriringan sambil mengumbar senyum satu sama lain.

"Assalamualaikum," ucap keduanya serentak sembari bergandengan tangan tak mau lepas.

"Waalaikumsalam," balas Bi Endang, mempercepat langkahnya, yang memang sedang berada di ruang tamu.

"Ibu dan Bapak sudah pulang? Bagaimana, kuliahnya, Bu? Lancar?" tanya Bi Endang penasaran.

Hal wajar bagi keduanya, pertanyaan tersebut. Sebab Bi Endang sudah seperti keluarga sendiri di rumah ini.

"Alhamdulillah, lancar, Bi," jawab Eka penuh senyuman, sedikit melirik sang suami, yang juga menatapnya disertai anggukan kepala.

Senyuman lembut itu, seolah tidak pernah hilang dari pria tiga puluh tahun itu. Eka adalah wanita paling beruntung karena setiap hari disuguhkan hal-hal sederhana, tapi sangat berkesan.

"Alhamdulillah, Bu. Saya senang mendengarnya. Pasti seru ya, Bu? Bisa ketemu orang-orang baru dan nuansa baru?"

Pertanyaan itu, langsung mendapat angguka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status