Share

FAKTA MENGEJUTKAN

Briana melamun sepanjang sesi mengajar pagi berikutnya. Setelah anak-anak sibuk dengan tugas menebalkan huruf dan angka. Sambil bertopang dagu dengan tatapan mengarah ke Enzo yang asyik dengan pensil dan kertasnya. Gerakannya sangat luwes waktu mengunakan pensil. Yah, dia sudah biasa memainkan benda seperti pensil. Alis Enzo terangkat, melihat wajah frustrasi sang guru.

Benar, bocah itu menginginkan Briana menjadi mamanya. Rasanya sangat nyaman waktu berada di dekat Briana. Pelukan Briana seperti dekapan Maria sebelum meninggal. Enzo memang memilih bersama Briana saat siang hari. Ikut belajar di sekolah gadis itu.

Siang itu Emma dan Xuan ada kepentingan ke rumah sakit. Enzo harus tinggal di rumah Briana sampai Emma dan Xuan selesai. “Ohh, semalam dia datang karena sudah waktunya cek kandungan. Istri hamil malah ngajak wanita lain menikah. Dasar tidak tahu diri.”

Wajah Briana memberengut setelahnya. Mana Enzo tetap tidak mau mengubah panggilannya. Berkali-kali Briana mengatakan kal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status