Share

Sore Itu

Zahira berjingkrak di pangkuanku saat mobil melaju membelah jalanan kota. Bayi gembulku sepertinya sangat girang melihat lalu lalang kendaraan. Namun, aku mendesis saat tiba-tiba kakinya tanpa sengaja menyentak perut. Mas Zaidan pun langsung menghentikan laju mobilnya setelah mendapatkan tempat untuk menepi.

"Kenapa, Za?"

"Perutku begah, Mas. Kena kakinya Zahira," jawabku tertahan. Napas ini teras cukup berat sekarang.

Mas Zaidan mengendurkan sandaran jok hingga tubuhku setengah berbaring setelah mengambil alih Zahira. Dia mengusap pelan perutku, sedangkan aku memejam sambil menarik napas panjang beberapa kali.

"Kita periksa saja, ya. Takutnya kenapa-napa." Suara lelaki bermanik mata hitam itu terdengar panik.

"Udah baikan, kok, Mas. Cuma kaget saja."

Aku kembali membuka mata dan membenarkan duduk. Kemudian, meminta Zahira lagi dari papanya.

"Kamu gak usah pegang Zahira dulu, deh. Dia lagi aktif banget. Mas gak mau kandunganmu kenapa-napa."

"Trus Mas nyetirnya gimana? Zahira gak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status